Al Sisi Galau, Penjarakan Siswi SMP dengan Tuduhan Terorisme


Masykur A. Baddal

Setelah sukses menurunkan level hubungan diplomatiknya dengan Turki, sekaligus memulangkan Dubes Turki dari Cairo ke Ankara. Kini jenderal Al Sisi pemimpin junta Militer Mesir, melakukan gebrakan baru. Yaitu memenjarakan sejumlah siswi SMA dan mahasiswi Universitas Alexandria Mesir, selama 11 tahun satu bulan. Dengan tuduhan ikut melakukan aktifitas terorisme di negeri piramida itu.

Peristiwa yang pertama kali terjadi dalam sejarah Mesir tersebut, sontak membuat berbagai kalangan terkaget-kaget, dengan ulah yang dilakukan oleh pihak junta militer. Pasalnya, baru beberapa hari yang lalu pemerintah junta militer Mesir ingin menerapkan undang-undang yang mengatur tatatertib pelaksanaan unjuk rasa di ruang publik. Yang oleh sebagian besar rakyat Mesir menganggapnya sebagai tindakan represif, serta mengekang hak asasi manusia, serta kebebasan berdemokrasi.

Pengadilan Negeri Sidi Gaber Alexandria, pada Rabu (27/11) kemaren, telah mengeluarkan putusannya serta menghukum sejumlah 21 mahasiswi dan siswi Mesir dengan hukuman selama sebelas tahun plus satu bulan. Atas tindakan mereka melakukan rongrongan terhadap penguasa junta militer Mesir, serta melakukan aktifitas terorisme di Mesir.

Di samping itu, 8 orang siswi SMP yang juga tertangkap saat mereka melakukan unjuk rasa di Alexandria, karena pertimbangan masih dibawah umur, maka mereka akan dititipkan di penjara khusus, hingga mencapai umur hukum. Selanjutnya mereka akan menjalankan hukuman sebagaimana kawan-kawan mereka yang lain.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh situs berita islamion.com Mesir (27/11). Bahwa detail tuduhan yang dilontarkan kepada para siswi dan mahasiswi tersebut adalah: Membawa batu bata sebagai senjata saat melakukan unjuk rasa, bergabung dengan kelompok selain kekuatan junta militer/penguasa, menyebarkan pemikiran kelompok anti junta militer, memiliki serta menyebarkan brosur, merusak gerbang masuk gedung pengusaha setempat dan terakhir aksi terorisme.

Menanggapi putusan pengadilan yang terasa agak aneh tersebut, banyak warga Mesir merasa bahwa hukuman itu kurang fair, dan terkesan mengada-ngada. Seorang warga Mesir bernama Sirah dalam akun facebooknya mengatakan ” inna lillaahi wainna ilahi rajiu’unn…..hukum di Mesir sudah tidak ada lagi”. Selanjutnya Abu Anas mengatakan ” Buka otak mu wahai penguasa…”. Serta banyak lagi komentar lainnya yang menggambarkan luapan emosi publik setempat.

Selanjutnya, menyangkut putusan pengadilan yang terasa kurang fair tersebut. Gerakan Mahasiswa Anti Kudeta Mesir, rencananya hari ini (28/11) akan melakukan protes besar di Alexandria. Serta menuntut penguasa junta militer untuk membatalkan putusan pengadilan itu, serta melepaskan anak-anak dibawah umur dari kurungan.

Salam. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment