Pesan Asy-Syahid Umar Abad Yang Menggetarkan Hati dan Menggoncang Dunia
Di saat orang rame-rame menumpahkan kemarahan mereka atas ditutupnya Masjid Al-Aqsha oleh pemerintah Zionis kemarin, Jum’at (21/7) yang juga disebut sebagai Intifadhah Ummat, seorang pemuda bernama, Umar Abad melakukan aksinya dengan caranya sendiri. Ia terguncang dengan pemandangannya saat Muhammad Abu Ganem yang gugur di rumah sakit Maqoshid Al-Quds.
Umar Abad ambil sebilah pisau ia menyelinap masuk ke wilayah permukiman Halamish Israel saat malam, lau membunuh tiga pemukim Zionis dan melukai yang lainya dalam aksi balasan yang ia lakukan atas penutupan Masjid Al-Aqsha serta meninggalnya tiga syuhada Al-Quds.
Namun sebelum melakukan aksinya, Umar Abad menulis pesan di halaman facebooknya yang ia sebut sebagai “washiat permintaan maaf”. Namun isinya ternyata mengandung sejumlah pesan politis.
Ia mengatakan, “Saya pemuda yang belum genap 20 tahun. Saya punya mimpi dan obsesi yang sangat besar. Saya merindukan kehidupan ini merenda senyuman bagi orang-orang. Akan tetapi saya tak bisa membiarkan diri saya berdiam diri, tidur enak-enakan, sementara tempat isra Rasulallah dinodai, wanita dan para pemudanya dibunuhi.
Kemudian ia menghimbau pada siapapun yang mempunyai senjata yang tidak dikeluarkan kecuali pada acara-acara tertentu. “Kalian yang suka menahan senjata kalian yang tidak kalian keluarkan kecuali di saat-saat tertentu saja. Janganlah biarkan diri-diri kalian. Mereka telah mengobarkan perang terhadap Allah dan RasulNya dan telah menutup Masjid Al-Aqsha. Bukankah Allah mempunyai hak atas kalian??.
“Yang aku punya hanya sebilah pisau, aku akan penuhi panggilan Masjid Al-Aqsha. Adapun kalian, maka aib bagi kalian. Fitnah (kezaliman) berkobar di depan kalian. Allah akan minta pertanggung jawaban kalan. Kalian akan dihisab dan akan ditanya oleh Allah tentang sikap kalian”.
Ia juga mengancam kaum Zionis. “Wahai kaum kera dan babi, jika kalian tidak membuka pintu Al-Aqsha, saya yakin akan datang setelahku para pejuang yang akan memukuli kalian dengan besi, saya ingatkan kalian”.
Terakhir Umar Abad berpesan agar dirinya dibungkus dengan bendera Rasulallah SAW. Kepalanya ditutupi dengan selendang Al-Qossam, didadanya ditaru topi Abu Ammar (Yasir Arafat) dan terakhir untuk bangsa Palestina, “Kalian harus bersatu”.
Sejumlah netizen menanggapi washiat Umar Abbad ini dengan berbagai ungkapan. “saya belum pernah membaca washiat sedalam dan sejujur washiat pemuda ini. Tanpa dikte dan basa basi, semua ilmu ballagah teringkas di bawah kakinya. Semisal kita tertinggal di belakang mataharinya, hidup-hidup. Orang seperti dia telah menciptakan “kehidupan”. (asy/Pusat Informasi Palestina)
ini salinan pesan dari Umar Abad
0 komentar:
Post a Comment