Kata GP Ansor: Komunis Tidak Berbahaya, Yang Berbahaya itu Kelompok Radikal
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menilai, ideologi komunis tak membahayakan bagi negara, dibanding kelompok radikal yang mengatasnamakan agama.
Menurut dia, ancaman serius bagi negara kini adalah munculnya kelompok ekstrimis dengan menyebarkan ideologinya secara masif yang ingin mengubah dasar negara.
"Lihat saja peristiwa bom di Kampung Melayu, terus ada bom meledak yang baru dirakit di Bandung. Apakah kita ini enggak khawatir? Itu jelas ancaman di depan mata, daripada ancaman yang sering kali digembor - gembor kelompok mereka, (menyebut) PKI.. PKI," kata Yaqut di Kantor Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Selasa 18 Juli 2017.
Ia mengatakan, ideologi Komunis tak lagi berkembang di seluruh bagian negara mana pun. Sehingga, kata dia, tak perlu ada yang ditakuti jika paham komunis bangkit. Justru, fenomena belakangan ini berkembang adalah paham- paham dari kelompok radikal yang mengarah pada aksi terorisme.
"Apakah bisa PKI berdiri sendiri. Negara - negara komunis sekarang sudah bangkrut, Soviet bangkrut, China juga sudah jadi negara Kapitalis, Korea Utara juga sebentar lagi bangkrut. Mau bersandar di mana lagi, tidak ada kekuatan apa pun yg memungkinkan PKI balik lagi," ujarnya menambahkan.
"Kelompok - kelompok islam radikal ini, mereka berani ngebom polisi di Kampung Melayu. Mereka berani merakit bom yg di Bandung dan Bom Thamrin. Rentetan ini kan kalau dibiarkan makin besar," ujarnya menjelaskan.
GP Ansor meminta pemerintah lebih tegas dengan keberadaan ormas - ormas anti Pancasila. Yaqut mengatakan, ormas seperti HTI yang ingin menginginkan adanya negara Islam tidak berhak hidup di Indonesia.
"Saya kira, mereka itu serius untuk meruntuhkan negara ini dengan mengganti negara yang menurut mereka sesuai dengan yang mereka yakin negara Islam.”
Apa yang diatakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.Bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pernah mengatakan kita harus waspada dengan kebangkitan komunis yang belakangan ini semakin terlihat dan sangat aktif.Untuk itulah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menggelar acara pertemuan dengan persatuan purnawirawan TNI AD serta Organisasi Masyarakat anti-Partai Komunis Indonesia (PKI) di Balai Kartini, Jakarta.
Seperti dilansir dari tribunnewscom Acara tersebut digelar terkait dengan isu propaganda yang muncul mengenai kebangkitan PKI.
Munculnya isu tersebut mengacu adanya sejumlah kegiatan yang mengandung unsur gerakan komunis.
Dalam silaturahmi yang dihadiri tokoh-tokoh islam tersebut, Menhan Ryamizard menjelaskan pertemuan tersebut penting.
Kata dia, sebagai komponen bangsa harus selalu waspada terhadap bahaya komunis.
"Sebagai komponen bangsa yang setia kepada negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UU 1945, harus senantiasa waspada terhadap bahaya laten komunis yang dimotori Partai Komunis Indonesia," ujar Ryamizard di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (13/5/2016).
Ryamizard juga mengatakan, dulu tidak terdengar bahaya laten komunis, namun kini isu tersebut muncul kembali.
"Dulu sering sekali kita dengar bahaya laten ditertawakan, nggak ada itu bahaya laten, kemudian komunis sudah tidak ada lagi, tapi disebut-sebut sekarang muncul," imbuhnya.
Ia pun mencurigai pihak yang menganggap PKI tidak ada, tidak berbahaya dan menduga mereka yang beranggapan seperti itu adalah seorang komunis.
"Jadi, kita patut curigai itu yang bilang nggak ada (PKI), mungkin dia yang komunisme," jelasnya. [vivacoid/fatur]
0 komentar:
Post a Comment