21 Warga Palestina Syahid Selama Sepekan Dalam Membela Al Aqsha
Pemblokiran Masjid Al-Aqsha oleh pemerintah Zionis telah mengobarkan intifadhah Al-Quds. Ia menjadi semacam bahan bakar yang mengobarkan perlawanan terhadap kebiadaban Israel selama sepekan. Sementara itu, warga Palestina berkumpul melakukan aksi protes atas kesewenang-wenangan Israel terhadap Al-Aqsha, diantaranya dengan menempatkan pintu elektronik bagi jama’aahnya.
Dalam perkembanganya, sejumlah aksi perlawanan terus berlanjut. Aksi intifadhah terus menyala di pekan ke tiga bulan Juli 2017 ini. Tercatat 21 aksi syahid yang menewaskan tiga Zionis dan melukai 32 orang lainya di sejumlah tempat di Tepi Barat dan Al-Quds.
Operasi Perlawanan
Di Ramallah dan Tepi Barat tiga pemukim Zionis tewas akibat aksi penikaman yang dilakukan oleh pemuda Palestina, Umar Al-Abad di permukiman Halimish, Ramallah.
Sementara itu, masih pada pekan yang sama, 12 serdadu Zionis terluka dengan berbagai kondisi dalam sejumlah bentrokan di gerbang Al-Asbat akibat penerapan pintu elektronik di sejumlah pintu Masjid Al-Aqsha.
Di tempat yang lain, lima pemukim terluka akibat lemparan bom molotov dan kebakaran di Bet Eil, kota Ramallah.
Adapun di Hebron, tercatat tiga Zionis juga terluka dengan berbagai kondisi, paska penabrakan yang dilakukan Rafat Harbawi, dekat Bet Ainun. Dua polisi juga terluka akibat bentrokan dengan warga di dekat gerbang Al-Hittah, distrik Silwan Al-Quds.
Dua serdadu Zionis juga terluka akibat lemparan batu di kompleks Thursina, kota Al-Quds. Tiga tentara Zionis terluka paska lemparan batu di Kamp Jalzun dan Isawiyah, distrik Silwan. Sementara itu, di distrik Taqwa, seorang serdadu Zionis mengalami luka sedang, akibat lemparan batu warga dalam bentrokan dengan warga di distrik tersebut. Adapun di Qalandia, dua serdadu Zionis juga luka akibat lemparan bom molotov dalam sejumlah bentrokan di sepanjang pintu perlintasan antara Al-Quds dan Ramallah.
Selama pekan ke 3 bulan Juli 2017, sejumlah kelompok pemuda Palestina dari Tepi Barat menyerang patroli tentara di Tepi Barat dengan tiga ranjau darat dan granat tepatnya di Kamp Savet dan desa nabi Sholeh, Kamp Askar tanpa ada laporan korban dari pihak tentara.
Terjadi dua kali aksi yang dilakukan terhadap patroli polisi di Nabi Sholeh dan Ummu Sahafa. Sementara Zionis tidak mengakui adanya korban atas aksi penyerangan ini.
Situ intifadhah Al-Quds melaporkan, selama pekan ketika bulan Juli 2017 tercatat enam syuhada Palestina gugur syahid di Tepi Barat dan Al-Quds. Mereka adalah:
1. Muhammad Husain Tanukh (26 tahun) asal Taqwa Betlehem. Ia gugur paska aksi penikaman yang dilakuukanya.
2. Rafat Nadzami Harbawi (29 tahun) asal Hebron. Ia gugur setelah aksi penabrakan yang melukai tiga serdadu Zionis.
3. Umar Ahmad Kholil Thairawi (34 tahun) asal Kfar Ain. Ia gugur paska bentrokan dengan tentara Zionis di desa Nabi Sholeh, Ramallah
4. Muhammad Mahmud Syaraf (17 tahun) asal Rasul Amud. Ia gugur akibat tembakan peluru Zionis dalam bentrokannya di kota Al-Quds
5. Muhammad Hasan Abu Ganem (21 tahun) asal Al-Quds. Ia gugur paska bentrokan dengan tentara di distik Al-Quds.
6. Muhammad Lafi asal distrik Abu Des. Ia gugur syahid dalam bentrokan dengan tentara Zionis di distrik tersebut.
Menurut laporan resmi menyebutkan, 378 orang mengalami luka tembak peluru karet dan tajam. Sementara ratusan lainya mengalami sesak napas dan penganiayaan Zionis dalam 137 bentrokan di sejumlah titik di Tepi Barat di 137 titik bentrokan. (asy/Pusat Informasi Palestina)
0 komentar:
Post a Comment