Muncul Gerakan Pendirian Usaha Pascaaksi 212, Ini Tanggapan Resmi GNPF-MUI
Jakarta – Semangat untuk membangkitkan ekonomi umat Islam menjadi salah satu dampak yang muncul usai aksi 212. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) memberikan tanggapan resmi terhadap munculnya gerakan pendirian usaha yang diinisiasi sejumlah pihak.
“Terkait hadirnya berbagai gerakan yang melakukan inisiatif untuk pendirian berbagai usaha, sejauh ini GNPF-MUI tidak memiliki keterkaitan secara struktural,” kata Ketua GNPF-MUI KH Bachtiar Nasir melalui siaran pers, Jumat (18/12).
“Sehingga dengan demikian semua kegiatan ini bukan merupakan inisiatif serta fasilitasi dari GNPF-MUI,” lanjutnya.
Sebagai informasi, paska aksi 212 beredar sejumlah informasi di media sosial yang menyerukan kebangkitan ekomoni umat Islam. Belakangan muncul undangan dari sejumlah pihak, yang mengajak pendirian usaha bersama bertemakan 212. Bahkan, beberapan diantaranya telah melakukan pertemuan untuk membahas hal itu.
GNPF-MUI mengakui sejak spirit 212 telah menyebar dalam hati jutaan umat Islam di Indonesia. Harapan dan keinginan segera hadirnya kekuatan ekonomi umat yang akan menghadirkan ekonomi ummat yang berkeadilan termasuk di dalamnya.
KH Bachtiar Nasir menjelaskan bahwa sampai dengan rapat konsolidasi seluruh pengurus pada hari Jum’at tanggal 16 Desember 2016, GNPF-MUI memutuskan masih akan menggelar diskusi fokus bersama para pakar ekonomi makro, mikro, para akademisi dan praktisi untuk membahasa langkah-langkah yang akan diambil terkait masalah ekonomi. Tujuannya adalah untuk merancang sistem ekonomi yang benar-benar memihak kepada kepentingan dan kemaslahatan masyarakat Indonesia.
“Namun demikian GNPF tetap menghargai semua inisiatif dari masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha tersebut,” lanjut KH Bachtiar Nasir.
“Dengan harapan usaha yang akan dijalankan benar-benar berdasarkan niat ikhlas dalam rangka menghadirkan sistem ekonomi yang berkeadilan,” pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment