Pemuda Sukabumi Lecehkan Surat Annisa di Facebook Langsung Diciduk, Ahok Sudah Jadi Tersangka Tapi Kok Masih...


Polres Sukabumi memeriksa seorang pemuda warga Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi yang diduga telah menistakan agama dengan kicauan di akun facebooknya.

"Terduga penista agama yakni Agung Sudrajat sudah kami periksa terkait dugaan penistaan agama dengan melecehkan ayat suci Al-Quran, Surat Annisa ayat 3," kata Kapolres Sukabumi, AKBP M Ngajib di Sukabumi, Minggu (20/11). Demikian dikutip Antara.

Menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya kepada karyawan perusahaan air mineral ini setelah yang bersangkutan membuat status di akun facebooknya sendiri yakni 'Dibohongi pake Surat Annisa ayat 3'. Dia pun menulis sesuatu yang tidak pantas.

"Kami masih menyelidiki kasus ini," tambah Ngajib yang enggan membeberkan hasil pemeriksaan terhadap terduga penista agama tersebut.

Akibat kicauan Agung Sudrajat di media sosial tersebut pada Jumat, (18/11) menyebabkan keresahan ribuan nitizen yang tidak hanya dari Sukabumi saja, tetapi ada juga dari luar Sukabumi yang juga mengomentari status pemuda tersebut.


Sementara, Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Sukabumi, AA Brata Soedirdja juga angkat bicara terkait dugaan penistaan agama tersebut. Dia pun meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk segera turun tangan meredam situasi agar tidak ada aksi yang mengarah anarkis.

"MUI harus segera menyelesaikan masalah ini, apalagi cara nitizen membully terduga penista agama tersebut sudah ke arah anarkis yang bisa menyebabkan main hakim sendiri," katanya.

Namun, dia menilai kicauan Agung terkait Surat Annisa ayat 3 tersebut tidak mengandung unsur pelecehan terhadam Al-Quran maupun agama Islam. Mungkin yang bersangkutan ingin menunjukan bahwa banyak kaum pria yang menjual ayat tersebut untuk alasan berpoligami.

Dihubungi secara terpisah, Agung Sudrajat mengatakan dia menulis statusnya tersebut setelah berdebat dengan nitizen lai soal pilihan politik dan dukungan calon gubernur DKI Jakarta.

"Saya merasa tersinggung dengan kicauan banyak nitizen yang menyinggung saya sebagai orang yang tidak mengenal firman Allah SWT. Akhirnya saya menulis status tersebut," singkatnya. (mdk)

Proses pemeriksaan polisi yang terbilang cepat ini berbanding terbalik dengan kasus serupa dengan pelaku berbeda. Pada kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, polisi terkesan ekstra hati-hati. Hal inilah yang kemudian memicu tensi politik di Jakarta.

Publik tentu berharap polisi tidak tebang pilih dalam menyelesaikan kasus penistaan agama. Apapun agamanya, siapapun pelakunya. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment