Kasus Ahok, Heppy Trenggono: Pemilik Modal Mempermainkan Demokrasi Indonesia
Presiden Indonesian Islamic Business Forum (IIBF), Heppy Trenggono, mengatakan, ada kekuatan modal yang sedang mempermainkan demokrasi Indonesia.
Hal itu ia utarakan menanggapi terkesan lambannya penanganan kasus penistaan agama dengan tersangka Gubernur (non-aktif) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Kedaulatan rakyat sebetulnya dilucuti. Yang ada bagaimana pemilik-pemilik modal mempermainkan demokrasi, hukum, aparat, dan sebagainya dalam pengaruh yang luar biasa,” ujarnya kepada wartawan dalam suatu acara GNPF MUI di Jakarta, belum lama ini.
Heppy merasa cukup optimistis, umat Islam bisa mengambil benang merah, bahwa musuh utama bangsa saat ini adalah kekuatan besar yang ingin merusak Indonesia.
“Musuh kita bukan polisi atau TNI, tapi orang-orang yang ingin memecah belah dengan kekuatan uangnya, dan dengan cara-cara yang tidak sepatutnya,” ungkapnya, lansir kantor berita Islam asosiasi JITU, Islamic News Agency (INA).
Penggagas Gerakan Beli Indonesia ini mengungkapkan, kasus Ahok saat ini harus menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa, tidak hanya umat Islam.
“Karena memang penegakan hukum ini harus diperjuangkan. Di Indonesia tidak boleh lagi ada yang diperlakukan istimewa. (Perlakuan istimewa) ini potensi yang akan menimbulkan perpecahan bangsa yang sangat besar,” tandas Heppy.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengklaim, proses hukum kasus penistaan agama dengan tersangka Ahok dilakukan secara maraton.*
0 komentar:
Post a Comment