Aneh, Ahok Dianggap Super Sedangkan MUI Dianggap Salah
Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia(GNPF-MUI) KH M Zaitun Rasmin keberatan jika aksi 4 November lalu dituding memiliki agenda politik.
Zaitun, yang juga Wakil Sekjen MUI ini, juga menegaskan kembali, dalam kasus penistaan Agama oleh Ahok, sejatinya MUI tidak mencampuri urusan politik. Sebaliknya, Ahok-lah yang memasuki wilayah agama, yang bukan bidang keahliannya.
“MUI tidak masuk wilayah politik, tapi Pak Ahok yang masuk ke wilayah agama,” tegas Wasekjen MUI, Muhammad Zaitun Rasmin dalam diskusi “Ahok Effect” di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11).
MUI, kata Zaitun, merupakan benteng umat Islam yang beranggotakan berbagai elemen ulama dan ormas.
“Jadi, setiap masalah agama pasti ke MUI. Ada orang yang menuduh MUI ada unsur politik, diduga tidak paham atau tidak mau paham soal agama,” paparnya.
Zaitun juga mengaku heran dengan sikap warga negara terkait kasus Ahok. Hanya karena Gubernur DKI nonaktif itu dianggap super, sehingga MUI dianggap salah.
“Anehnya di negeri ini, soal penistaan agama semua merujuk ke MUI. Ada orang yang dianggap super, seolah MUI yang dianggap salah. Padahal, MUI ini sebagai benteng Islam,” pungkasnya. [FR/Rmol]
0 komentar:
Post a Comment