Naypyidaw – Jaringan Hak Asasi Manusia Burman (BHRN) menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kasus pemerkosaan tentara Myanmar terhadap Muslimah Rohingya di Rakhine.
Direktur Eksekutif BHRN, Kyaw Win mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendokumentasikan sepuluh kasus pemerkosaan yang dilakukan tentara Myanmar terhadap Muslimah Rohingya.
“Setidaknya ada sepuluh kasus pemerkosaan terhadap perempuan Rohingya yang telah didokumentasikan ole warga sipil di Maungdaw sejak masuknya militer,” katanya pada Selasa (25/10).
Untuk kasus ini, warga setempat memohon untuk dilakukan penyelidikan guna memverifikasi secara independen.
“Laporan-laporan ini mengandung bukti yang kuat dan memohon adanya penyelidikan lebih lajut,” ujarnya.
Selanjutnya, BHRN mengaku telah mewawancarai seorang Muslimah Rohingya yang telah dipukuli dan diperkosa oleh dua tentara Myanmar saat sedang hamil tiga bulan pada 11 Oktober lalu.
Wilayah Rakhine sendiri merupakan tempat tinggal bagi Muslim Rohingya yang selalu mengalami diskriminasi dari pemerintah Myanmar.
Bahkan, tindakan kejam dan pembantaian kerap kali dilakukan oleh rezim Myanmar terhadap kelompok minoritas tersebut.
0 komentar:
Post a Comment