Apa Jadinya, Jika Presiden Mursi Dibunuh?
By: SELIDIK
(Studi dan Laboratorium Informasi Dunia Islam Kontemporer)
****
Kesabaran Ikhwanul Muslimin nampaknya akan bertahan, dengan catatan Mahkamah Kriminal Internasional merespons cepat pengaduan para pengacara Dunia yang ditunjuk Presiden Mursi dan FJP Party, sebagai pemerintahan Sah dan pemenang Pemilu di Mesir.
Namun jika gagal dan terjadi sesuatu dengan nyawa Presiden Mursi, menurut Michael Scheuer, pakar Security Services dan mantan Direktur Divisi Secret Services di CIA menegaskan, "Mesir akan menjadi kubangan darah dan Barat akan tersingkir dari Timur Tengah."
Menurutnya, sebenarnya militer Mesir sejak lama merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Mursi. Namun mereka masih khawatir dengan balasan dan respon para pendukung Presiden Mursi yang sama sekali tidak bisa diprediksi.
Ia menambahkan dalam wawancara dengan BBC English, "Berdasarkan pengalaman saya di lapangan dan riset yang dilakukan CIA tentang Gerakan-gerakan islam yang memutuskan untuk mengangkat senjata. Rata-rata mereka adalah orang-orang yang sangat cerdas dan layak diberi apresiasi. Menurut hemat saya, saat ini gerakan-gerakan Islam dan kaum Jihadis masih wait and see tentang hasil dari gerakan demonstrasi damai melawan junta kudeta. Jika demonstrasi damai gagal atau berhenti, maka Mesir akan berubah menjadi sepenggal Jahannam di muka bumi. Ribuan orang akan ramai memikul senjata di jalan-jalan. Gerakan perlawanan dan balas dendam akan dimulai. Targetnya jelas: para pemilik media, para host yang mengompori di TV-TV, dan para perwira militer dan kepolisian. Akhirnya militer Mesir akan sibuk mengawal para jenderalnya."
"Skenario menakutkan ini sangat bisa terjadi, ketika komandan militer berani membunuh Presiden Mursi. Siapa yang paling dirugikan? Jelas militer sendiri. Mengapa? Sebab media-media Mesir tak akan lagi mampu menutup-nutupi figur-figur di media dan militer. Terlebih nomor-nomor telpon mereka, nama anak-anak mereka, dan keluarga mereka telah terekspos ke publik sedemikian rupa saat ini. Jelas keselamatan mereka terancam. Mereka tak akan aman, pergi kemanapun."
Ia menambahkan, "Jangan lupa. Gerakan Taliban, Al-Qaeda, Jabhah Nushroh, semuanya adalah buah yang benihnya berasal dari MEsir. Pemimpin Al-Qaeda, orang MEsir. Tokoh-tokoh inti Jabhah Nushrah, orang MEsir. Jujur saja, orang-orang MEsir di gerakan-gerakan perlawanan Islam adalah orang-orang yang paling efektif dan tegar melakukan perlawanan. Di Taliban misalnya, siapa di belakang mereka hingga Taliban masih eksis melawan pasukan koalisi Barat selama 13 tahun? Orang-orang Mesir penopangnya. Jadi gagalnya proyek Islamis dan disingkirkannya kaum Islamis dengan kudeta militer, sama sekali tidak akan mendatangkan keamanan atau kententraman. Malah sebaliknya, akan melahirkan generasi baru yang tidak akan pernah lagi memberi celah peluang kepada Barat di Timur Tengah."
"Yang harus dipahami Barat adalah; Kembalinya Presiden Mursi ke kekuasaan, merupakan jaminan bagi keamanan dunia. Pengucilan dan pelengserannya dengan kudeta, sangat-sangat berbahaya dan membahayakan. Satu hal yang tidak dipahami banyak pihak adalah, bahwa para komandan dan jenderal-jenderal kudeta hanya mengarahkan senjata dan kemarahan mereka, hanya kepada Jamaah Ikhwanul Muslimin saja. Sementara mereka sama sekali tidak menyentuh jamaah-jamaah yang telah dikenal luas dan dicatat sejarah sebagai jamaah yang akrab dengan perlawanan senjata. Kelompok ini malah sama sekali tidak disentuh. Tidak diusir, tidak pula ditangkapi. Hingga kini, militer seakan menjaga jarak agar tidak mengusiknya. Adapun aksi militer di Sinai, hanya sebutir debu di hamparan samudera luas. Bisa meluas jika Presiden Mursi dibunuh."
"Saya ingatkan dan tegaskan, bahwa para pelaku kudeta, penguasa yang membantu dan menjadi donatur kudeta, serta intelejen luar yang memuluskan kudeta, semua salah. Mereka tak menyadari, bahwa sebenarnya mereka tengah menggali lubang terdalam. Tidak ada jalan keluar terbaik, selain mengembalikan Mursi ke kursi kekuasaan. Jika tidak, maka alternatif jalan keluar adalah yang terburuk yang tidak akan pernah terbayangkan siapapun. Junta kudeta dan donaturnya sepatutnya tahu, bahwa mereka telah berhasil menculik Presiden yang sah. Tapi mengapa dunia tidak memberi pengakuan terhadap mereka? Mengapa tak seorangpun Presiden UE atau AS yang datang mengunjungi Mesir? Padahal pemerintahan kudeta berusaha keras mendatangkan mereka, namun semua upaya gagal dilakukan. Bahkan sangat sedikit sekali negara-negara yang mengakui peerintahan kudeta sebagai pemerintahan sementara? Karena dunia kini sangat cerdas. Jika memberi pengakuan terhadap pemerintahan kudeta, mereka tak akan mampu memprediksi kesulitan-kesulitan apa yang akan dihadapi di masa depan?"
0 komentar:
Post a Comment