Mubarak Benar-benar Bangkit!
bY : suasanajiwa
Sesuai prediksi banyak pakar Timteng. Usai dialog teleconference dengan Presiden Mursi, sebulan setelah terpilih di hadapan audience para mahasiswa dan guru besar, Mubarak saat itu terbaring di kasur kebesaran Penjara Thurrah. Nampak Mubarak tak begitu lancar menjawab dialog dan lebih sering menggerakkan telunjuk.
Para ahli memprediksi, bahwa Mubarak mengendalikan anak emasnya sejak sang anak emas itu masih berpangkat letnan dua. Dia adalah As-Sisi, yang di kemudian hari menjadi ajudan dan pengawal setia Mubarak yang memiliki hubungan spesial. Kedekatannya bisa disandingkan dengan istrinya tercint, Suzan Mubarak. Entah kebetulan atau tidak, ternyata junta kudeta dari mulai Nasser, Sadat, Mubarak, hingga As-Sisi berasal dari satu provinsi yang sama. Istrinya pun sama-sama memiliki hubungan dengan Mossad.
Betul! Sebelum Mursi dilantik, AS memprediksi, Mursi tak akan bertahan lebih dari 6 bulan. Kendati prediksi itu meleset. Namun Mursi benar-benar dihentikan menjelang tahun kedua kekuasaannya. Sekali lagi, tangan-tangan Mubarak di birokrasi, pemerintahan, kepolisian, militer, dan jalanan berfungsi. Termasuk milisi-milisi sipil yang terlatih di Libanon berhasil ditarik masuk ke Mesir. Mereka yang membakar dan membunuhi tanpa ampun kader-kader Ikhwan di saat Mursi berkuasa, tanpa sedikitpun disentuh polisi.
Di sisi lain, kalangan Salafy yang ditenggarai sejak lama disusupi intel dan beberapa pengurus intinya adalah intel, berhasil membuat Presiden Mursi disibukkan dengan masalah-masalah sepele semisal; isu Dhubbat Al-Multahi (Polisi berjanggut). Sopir Taxi saja tahu, mengapa isu Korps Polisi Berjanggut menjadi hilang di era kudeta dan mereka pada kemana? Sedangkan di era Mursi mereka begitu lantang menyuarakan tuntutan yang saat ini sepi tiada berbekas.
Maka wajar, bila awal-awal kudeta, Mubarak langsung diputus bebas dari segala tuduhan. Kroni-kroni dan seluruh pejabat dan pengusaha hitam dibebaskan. Bahkan vonis larangan Mahkamah tentang pelarangan simbol-simbol Mubarak di ruang publik esok atau lusa akan dibatalkan. Lebih parah lagi, asset Mesir yang dilarikan keluar negeri setelah era kudeta semakin banyak. Padahal di era Mursi, asset yang dicuri di Swiss, Spanyol, Inggris sudah ada komitmen untuk dikembalikan.
Kini saya meyakini, kudeta bukan hanya kudeta demi masa depan Mesir. Tapi ia merupakan balas dendam terhadap siapapun yang telah berani menghinakan Mubarak dan menjebloskan ke penjara. Mubarak tidak peduli siapa mereka. Termasuk anggota militer yang saat revolusi 25 Januari berdiam diri, kini merasakan balasan kejam. Rakyat pun dianggap berdosa. Kini rakyat Mesir merasakan keputusannya menyingkirkan Mubarak.
Tidak mustahil, seminggu atau dua minggu lagi, Presiden Mursi merasakan hukuman yang sama. Bisa jadi TV-TV Mesir akan menayangkan serial; Mubarak Sang Revolusioner Sejati!
0 komentar:
Post a Comment