Media Israel, Maariv, pada edisi hari Sabtu (4/1/2014) yang lalu, mengangkat dan memuji tokoh politik Turki, Fethullah Gülen. Hal itu karena Gülen saat ini sedang banyak mengeluarkan kritikan terhadap kebijakan Erdogan dalam banyak hal.
Gülen juga diketahui mengkritik tentang Mavi Marmara yang diberi legalitas oleh Erdogan untuk menembus blokade Israel atas Palestina tahun 2010 yang silam. Pemimpin gerakan “Hizmet” ini menyebutkan bahwa nilai-nilai gerakannya menolak terjadinya aksi kekerasan, dan mendukung dilakukannya upaya-upaya damai untuk memelihara perdamaian di kawasan.
Media gerakan Hizmet juga mengkritik kebijakan Erdogan yang belum menghentikan program mavi Marmara tersebut. Saat ini program tersebut akan mengirim bantuan ke Gaza. Menurut Hizmet, bantuan untuk Gaza seharusnya disampaikan kepada rakyat Palestina melalui pemerintah Israel.
Kritikan Gülen yang lain adalah berkaitan dengan Isarel. Pemimpin Hizmet ini mengkritik Erdogan yang membiarkan Iran mengembangkan program nuklirnya. Seharusnya Erdogan mengambil sikap keras, dan memprotes usaha Iran memperluas wilayah pengaruhnya.
Selain pujian, media Israel, Maariv, juga memberitakan bahwa beberapa kader gerakan Hizmet melakukan kunjungan ke Israel dan mendapatkan fasilitas pendidikan di berbagai lembaga Israel. Gülen juga diberitakan telah bertemu dengan Rabbi Agung Israel, Bakshi Droron.
Banyak pihak meyakini, Gülen bisa mengakhiri masa kejayaan Erdogan dan pengaruhnya yang besar di Timur Tengah. Karena keberhasilan Erdogan memenangkan kursi pemerintahan di Turki tidak lepas dari dukungan Gülen dan gerakannya. Saat ini jumlah pengikut Gülen diperkirakan mencapai 4 juta orang. Sebagian besar memegang pengaruh yang besar dalam lembaga pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi), media, kepolisian, intelijen, dan lembaga-lembaga profesi. (msa/dakwatuna/islemmemo/muslimina)
0 komentar:
Post a Comment