Mayoritas Rakyat Turki Anggap Operasi Anti Korupsi adalah Konspirasi
SEBUAH jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa kebanyakan rakyat di Turki melihat operasi anti-korupsi 17 Desember lalu, yang menangkap puluhan loyalis AKP terkait skandal korupsi dan suap, sebagai konspirasi terhadap pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar YeniSafak Turki diambil antara tanggal 4 hingga8 Januari di 25 provinsi di Turki, dengan ukuran sampel dari 3.738 orang. Temuan menunjukkan bahwa 53% percaya operasi diselenggarakan oleh Gerakan Hizmet, lobi paling berpengaruh di negara itu, yang dipimpin oleh tokoh agama Fethullah Gulen dari markasnya di Amerika Serikat.
Gulen, bersama dengan para pengikutnya, telah dituduh mencoba mendirikan ‘negara paralel’ di Turki. Jajak pendapat ini menemukan bahwa 68,6% peserta merasa bahwa ini adalah kasus. 44,4% juga percaya bahwa konspirasi ini diselenggarakan dengan dukungan dari negara asing.
Ketika ditanya tentang reshuffle perwira senior di kepolisian, 51% menjawab bahwa perubahan yang diperlukan, sementara 29% merasa bahwa itu adalah langkah yang salah. Namun, ketika ditanya tentang subjek kontroversial menutup sekolah persiapan di negara, yang diyakini menjadi alasan di balik perpecahan antara Partai AK dan mantan sekutunya Fethullah Gulen, 45,4% setuju sekolah harus ditutup sedangkan 46,2% tidak setuju. Pengikut dari Fethullah Gulen sangat kecewa dengan keputusan untuk mengubah sekolah persiapan ke sekolah-sekolah swasta, karena mereka mengklaim mereka tidak mampu membuat perubahan, yang hal itu berarti bahwa Gerakan Hizmet akan kehilangan sebagian besar pendapatannya.
Secara keseluruhan, 68,6% mengatakan bahwa mereka menyadari semacam konspirasi, sementara 13% mengatakan mereka tidak menyadari. Sisanya 18,4% membantah adanya konspirasi.
Jajak pendapat ini dilakukan di 25 provinsi dan semua informasi yang dikumpulkan melalui wawancara tatap muka.[fq/islampos/worldbulletin]
0 komentar:
Post a Comment