Tidak Minta Maaf, Victor Laiskodat Malah Nantang!


Politisi Partai Nasdem Victor Laiskodat menuai kecaman dari berbagai pihak, terutama dari Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN.

Penyebabnya, tidak lain terkait pidatonya yang dinilai menebarkan permusuhan antar parpol dan berpotensi memicu kebencian antar umat beragama di Indonesia.

Pidato kontroversial itu disampaikan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI tersebut saat pelantikan DPD Partai Nasdem Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dikonfirmasi berkenaan dengan hal itu, Victor  tidak mengungkapkan penyesalannya untuk minta maaf atas pidato provokasinya di NTT yang telah memojokan Islam dan 4 partai. Ia justru menanggapinya dingin terkesan menantang mereka yang tidak setujua dengan apa yang ia sampaikan dalam pidatonya.

Ia juga meminta untuk menonton secara utuh video pidato politiknya itu secara lengkap.

Bahkan, Victor menyatakan, bagi pihak manapun yang merasa ternganggu dengan pidatonya, ia mempersilahkan untuk menempuh jalur hukum.

“Pokoknya gini, saya suruh media nonton itu karena saya tidak tertarik untuk mau berpolemik,” tegasnya.

“Suruh nonton dan sikapi. Apapun saya siap. Nonton saja, kan videonya ada,” lanjutnya.
Sebelumnya, beredar video Victor Laiskodat dalam sebuah acara partai di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dalam video berdurasi 02.05 menit‎ tersebut berisi pidato Victor yang kala itu mengenakan pakaian putih berdiri di atas mimbar.

Video itu menunjukkan Victor menyindir empat partai politik yang disebutnya mendukung kelompok ekstrimis tumbuh sebur di NTT.

Empat partai itu adalah, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Berikut ini isi pidato yang diduga dilakukan oleh Victor.

Kelompok ‎ekstrimis ini mau bikin satu negara lagi yang tidak mengakui negara NKRI lagi. Mereka ganti dengan negara Khilafah, negara khilafah itu berarti tidak ada NKRI.

Ada sebagian kelompok ini yang hari ini mau bikin negara khilafah, dan celakanya partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga‎ yang dukung supaya ini kelompok ekstrimis ini tumbuh di NTT.

Partai nomor satu Gerindra, partai nomor dua namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, partai nomor empat namanya PAN.

Situasi nasional ini partai mendukung kaum intoleran yang tidak suka dengan orang lain, yang tidak suka dengan agama lain, yang tidak suka satu suku, dan satu bangsa.

Jadi catat baik-baik yang calon bupati, calon gubernur, calon DPR yang dari partai tersebut kalau tusuk maksudnya pilih supaya ganti negara khilafah.

Mengerti negara khilafah semua wajib salat, semua wajib, semua tidak lagi ke gereja. Mengerti negara khilafah tidak boleh ada perbedaan semua harus salat.
Saya tidak provokasi tapi orang timur nanti tumbuh negara hilang kita bunuh mereka sebelum kita dibunuh.

Ingat dulu PKI 1965 mereka tidak berhasil kita yang eksekusi mereka.‎ Semua punya ketua umum di sana suruh jangan tolak-tolak itu Perppu yang melarang untuk Perppu Nomor 2 tahun 2017.[jpnn/pojok/fatur] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment