Perdana Menteri Mevlut Cavusoglu meminta agar serangan udara Rusia dihentikan dan segera mengirimkan bantuan kemanusian ke Aleppo.
Disampaikan setelah pertemuan bersama pihak Saudi di Riyadh pada Kamis (13/10), Cavusoglu menyampaikan kembali bahwa Turki ingin Mosul dibebaskan dari ISIS tanpa bantuan dari kelompok teroris PYD/YPG.
Dilansir dailysabah, Cavusoglu juga menggelar pertemuan bersama enam rekan negara lainnga dari Gulf Cooperation Council (GCC).
“Kementerian mengecam eskalasi operasi militer di Aleppo oleh rezim dan para pendukungnya melalui serangan udara indiskriminasi terhadap populasi sipil dan infrastruktur,” ujarnya usai pertemuan Turki dan GCC.
New Zealand yang merupakan salah satu anggota non permanen DK PBB, mempresentasikan draft resolusi permintaan diakhirinya serangan udara di Aleppo.
Langkah tersebut diambil setelah dewan gagal mengadopsi dua resolusi dalam gencatan senjata di Suriah, dimana salan satunya diveto oleh Rusia saat pertemuan darurat di akhir pekan.
Kementerian Gulf dan Turki “menyatakan penyesalan mendalam atas ketidakmampuan DK PBB dalam membuat keputusan untuk menghentikan serangan udara terhadap warga sipil di Aleppo“, demikian pernyataan mereka.
Pesawat tempur Rusia dan rezim Suriah membantu serangan skala besar oleh pasukan rezim Suriah terhadap oposisi yang menguasai Aleppo timur.
Lebih dari 70 sipil meninggal akibat serangan udara dan artileri rezim ke wilayah timur Aleppo pada Rabu dan Kamis. [islamedia/abe]
0 komentar:
Post a Comment