Kisah Haru Sang Qadhi yang Tidak berani Mengadili Sang Pembunuh


Suatu ketika seorang ulama yang Masyhur, yaitu al-Imam al-Qadhy Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani yang menjabat sebagai Qadhy (Hakim) di Lebanon Masa Itu dihadapkan pada suatu kasus pembunuhan.
Saat persidangan berlangsung, didatangkan pemuda yang menjadi tersangka pembunuhan.

Terjadi dialog antara Syekh Yusuf An-Nabhani selaku Qadhy dengan Pemuda tersebut.
Syekh Yusuf Pun Bertanya :
_Apa betul kamu telah melakukan suatu pembunuhan?_
Sang pemuda menjawab :
_Iya, betul...Saya telah membunuh seseorang wahai Syekh..._
Lalu Syekh Yusuf bertanya lagi :
_Kalau boleh Kau jelaskan apa motif dari pembunuhanmu wahai Anak Muda?_
Dijawab oleh Sang pemuda :
_Orang Itu...telah menghina Rasulullah SAW terang-terangan....Saya tidak sanggup lagi menahan amarahku terhadap orang-orang yang mencaci Rasulullah SAW dihadapanku...Lantas aku membunuhnya..._
Syekh Yusuf diam sejenak...Lalu bertanya lagi :
_Tangan yang mana Kau gunakan untuk membunuh orang itu...Kanan atau Kiri?_
Dijawab olehnya:
_Tangan kananku ini wahai Syekh..._
Lalu Tiba-tiba Syekh Yusuf An-Nabhani turun dari singgasana Hakim menuju ke arah pemuda tadi. Meraih tangan kanannya lalu menciumnya berkali-kali seraya berkata :
_Tangan Ini kelak yang akan membawamu ke sorga...._
_Wahai hadirin sekalian..._
_Saksikanlah, mulai hari Ini saya mengundurkan diri dari jabatanku selaku Qadhy di sini, Karena saya tidak akan pernah sanggup menghukum seseorang yang telah membunuh yang disebabkan membela kehormatan Rasulullah SAW...!!_
*Demikian cinta dan hormatnya Syekh Yusuf An-Nabhani Kepada Rasulullah SAW dan agamanya...*
_Berbeda dengan ulama-ulama yang sekarang, meski belajarnya sampai ke Australia atau Eropa, tapi sibuk *membela orang kafir meski telah jelas-jelas melecehkan ayat suci al-Qur'an.*_
*barakallahu fiikum* DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment