Kelompok Salafi yang bergabung dalam Partai Nur di Mesir mendapatkan serangan sengit selama beberapa hari, setelah memberikan dukungan kepada Arab Saudi dalam krisis Suriah. Posisi itu berlawanan dengan kebijakan resmi Mesir.
Para deputi, politisi dan media partai pro-rezim menuduh Partai Nur telah melakukan pengkhianatan dan anti-negara. Mereka menuntut partai itu dibubarkan.
Partai Nur telah mengeluarkan pernyataan dua hari yang lalu, mengomentari pertemuan Dewan Keamanan PBB membahas krisis Suriah, yang menyerukan dukungan perlawanan senjata moderat Suriah. Partai setuju sikap itu, untuk mengatasi serangan milisi Iran dan pemboman brutal pesawat Rusia.
Partai juga menekankan dalam pernyataan bahwa warga sipil Suriah, terutama di kota Aleppo, telah menderita serangan sistematis dan permusuhan dari Rusia dan Iran.
Partai mengkritik posisi rezim Mesir pada krisis Suriah, mengatakan adalah penting bagi Keamanan dan anggota tetap dan tidak tetap Dewan untuk tidak mengabaikan nasib rakyat Suriah melalui sikap dan konflik regional dan internasional.
Sikap partai itu sangat jelas mendukung posisi resmi Arab Saudi, dan menekankan perlunya dukungan dari negara-negara di kawasan itu, untuk mencapai perluasan dan proliferasi regional, akan perdamaian dan ancaman keamanan terutama skema yang ditujukan untuk mengubah demografi wilayah Suriah untuk kepentingan minoritas dan sekte melayani tujuan negara yang di wilayah ini, referensi ke Iran.
Partai Nur memenangkan hampir 22 persen kursi di parlemen 2011-2012, pada pemilu legislatif pertama. Namun saat ini hanya menempati 12 kursi di DPR, setelah salah satu pemimpin partai membelot mengambil blok terbesar di parlemen dengan 112 kursi pada tahun 2012, dengan nama Partai Nasional. Partai Nur mendukung kudeta Al-Sisi terhadap pemerintahan Muhammad Mursi 2013.(kiblat)
0 komentar:
Post a Comment