Sekularis Mesir Galau terhadap “Sel-sel Tidur” Ikhwanul Muslimin


Abdel latif elmenawyAbdul Latif Al-Munawy menulis sebuah opini di al-Arabiya.net berjudul The Muslim Brotherhood’s silence. Terlepas dari apakah tulisan tersebut hanya sebuah ‘curhat’, warning, atau kegalauan, yang jelas anggota Persatuan Jurnalis Mesir ini mencoba memotret sebuah realita strategi gerakan Al-Ikhwan Al-Muslimun (IM) yang kini berkuasa di Mesir.

“Kita tiba-tiba menyadari bahwa banyak orang di sekitar kita adalah anggota kelompok (IM) atau bersimpati padanya. Beberapa orang diantara mereka juga kita temukan memiliki emosi dan hubungan yang mendalam dengan Ikhwan, dan kekejaman rezim sebelumnya itulah yang mencegah mereka mengekspresikannya. …” ungkapnya.

Menurut Al-Munawy hal ini menunjukkan bahwa selama ini ada “sel-sel tidur”. Yakni orang-orang yang sebenarnya bagian dari jama’ah (IM), tetapi tidak pernah mengungkapkannya kepada orang lain sampai jama’ah meraih kekuasaan.

Sejak Ikhwan mengambil alih pemerintahan di Mesir, lanjut Al-Munawy, mulai diketahui bahwa sepanjang beberapa tahun, orang-orang ini benar-benar telah menyusup ke lembaga-lembaga negara dan pusat-pusat kemasyarakatan.

Menurut Al-Munawy, IM mulai menumbuhkan “sel-sel tidur” di lembaga-lembaga penting Negara sejak era 90-an atas rekomendasi Musthafa Masyhur, Mursyid Aam IM yang ke-5. “Sel-sel tidur” IM tersebut tertanam di seluruh pos-pos eksekutif dalam negara. Penanaman “sel-sel tidur” di lembaga-lembaga negara ini adalah dalam rangka mencapai tujuan pengendalian.

Mantan Ketua Egypt’s News Center ini juga mengungkapkan adanya informasi mengenai rencana Ikhwan untuk menanam ‘sel-sel tidur’ di kementerian dalam negeri dengan meluluskan 20.000 pengacara di lowongan PNS di Kementerian agar Ikhwan dapat mengontrol aparat kepolisian. Al-Azhar juga menurut Al-Munawy, berada di bawah ancaman infiltrasi ‘ulama-ulama IM’ yang mungkin mengontrol lembaga keagamaan tertua ini.

“Sebagaimana mereka (IM) telah membuat kita kalah atau hampir membuat kita kehilangan kemampuan untuk bermimpi, tampaknya mereka juga membuat kita kehilangan kemampuan untuk terkejut. Alis mata kita bahkan tidak naik ketika kita menemukan sebuah ‘sel tidur’ terbangun setelah terbangunnya ‘sel-sel tidur’ lainnya. Saya tidak tahu sudah sampai sejauh mana orang-orang ini menyusup di tengah-tengah kita dan memiliki anggota-anggota yang kapan saja bisa mereka arahkan.”

Akhirnya Al-Munawy mengatakan, “Kadang-kadang, hal-hal ini tampaknya sangat rumit, dan solusi untuk menanganinya jauh dari harapan. Namun yang bisa kita lakukan adalah terus bergerak.”(ILMM)
DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment