BILA Mendengar kata jenglot mungkin ada sebagian orang yang ketakutan. Ini karena sosoknya yang seram. Dunia mistis memiliki banyak cerita yang katro dan nyaris tidak masuk akal. Salah satu cerita yang cukup menarik adalah cerita tentang jenglot.
Menurut cerita yang beredar dari mulut ke mulut, jenglot adalah mumi dengan bentuk menyerupai manusia. Mumi ini berukuran kecil. Dari beragam versi jenglot yang ditemukan (menurut pemiliknya, mereka menemukan jenglot itu), jenglot terkecil berukuran 10 centimeter dan jenglot terbesar berukuran lebih kurang 17 cm. Bentuk muka jenglot ini menyerupai tengkorak dilengkapi dengan taring mencuat.
Pemilik jenglot percaya bahwa jenglot yang mereka miliki adalah mumi dari jenglot hidup. Berdasarkan cerita yang beredar mengenai jenglot, banyak orang menyatakan bahwa mereka pernah mendapati jenglot hidup di beberapa daerah di Indonesia.
Di daerah Jawa Timur misalnya, seseorang mengklaim pernah melihat secara langsung jenglot hidup. Orang tersebut menyatakan bahwa saat itu, setidaknya ada 8 jenglot hidup sedang berada di pinggir pantai di daerah Jember tersebut.
Dan memang, cerita tentang adanya jenglot hidup belum bisa diketahui atau memang itu hanya bumbu penyedap saja ibarat dalam sebuah makanan. Cerita tersebut menjadi sangat penasaran dengan penampilan jenglot itu sendiri. Para ahli kedokteran yang notabenya orang-orang yang selalu berpikir rasional ikut aktif mencoba membuktikan kebohongan akan pernah hidupnya jenglot itu.
Ahli forensik di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo menemukan sebuah kenyataan yang cukup mengejutkan ketika berdasarkan bedah forensik awal yang mereka lakukan pada kulit jenglot menunjukkan struktur DNA yang sama dengan kulit manusia.
Sayang, kegigihan para ahli untuk membedah jenglot terhalang karena sang pemilik tidak memberi izin. Keyakinan sang pemilik tentang jenglot dan kesaktiannya membuatnya ketakutan akan terjadi sesuatu jika jenglot itu dibedah.
Di sisi lain, beragam hipotesis (kasar) tentang jenglot beredar. Kalangan yang tidak percaya akan hidupnya jenglot menyatakan bahwa bisa jadi struktur DNA kulit yang sama itu karena kulit tersebut memang kulit manusia. Teori tentang jenglot ini didasarkan pada sejarah bahwa ada suku-suku di jaman dulu yang menggunakan kulit manusia untuk cindera mata seperti yang terjadi di suku asli Indian yang mendiami Amerika merekapun mempunyai kebiasaan mengkuliti muka manusia untuk dijadikan bagian dari ritual mereka, terutama kulit dari tawanan perang mereka.
Teori tentang jenglot yang lain menyatakan bahwa benar ada jenglot yang hidup di suatu tempat dan membentuk masyarakatnya sendiri. Hingga saat ini, perdebatan tentang jenglot masih berlangsung sangat seru dan tidak ada satu pun yang bisa mengklaim kebenaran mereka. Karena pada dasarnya semua cerita dan kisah jenglot itu hanya sebuah keyakinan yang menjamur di kalangan orang orang yang tidak mempunyai kerangka ilmu agama Islam yang jelas.
Sehingga logika yang dipakai pun ditunggangi oleh imajinasi syetan agar seolah jenglot itu ada dan orang yang meyakininya lebih takut kepada jenglot dari pada kepada Allah Swt Sang Penggenggam Alam Semesta. Mari kita simak sedikit redaksi hadis ini, “Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Al A’masy telah menceritakan kepada kami Syaqiq dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu berkata; Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barangsiapa yang mati dengan menyekutukan Allah dengan sesuatu maka dia pasti masuk neraka”. Dan aku (‘Abdullah) berkata, dariku sendiri: “Dan barangsiapa yang mati tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun maka dia pasti masuk surga”. (H.R. Bukhari). [islampos]
0 komentar:
Post a Comment