Pulang Ngisi Halaqoh, Sepasang Suami Istri Jatuh Kelaut
“Dan sungguh, Kami akan benar-benar menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar diantara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu.” (QS. Muhammad, 47:31)
Dengan menumpangi perahu kader PKS, menyeberangi banyak pulau dengan medan yang berat dan penuh rintangan. Para Kader PKS di Kundur Kabupaten Karimun itu tidak sedang menguji adrenaline dengan menggunakan perahu atau sampan. Mereka berdakwah menyebarkan Syariat Islam kepada masyarakat di pulau-pulau.
Namun ada hal yang mengejutkan para kader PKS di Kundur. Sepasaang Suami istri dari DPC PKS Kundur Utara yang akan pulang setelah mengisi halaqoh disalah satu pulau tepatnya di Desa Sebele Kecamatan Belad, selasa (14/5) malam mendapat musibah.
Kronologi kejadian ketika mereka baru saja selesai mengisi halaqoh sekitar habis Isya pukul 20.15 wib, mereka lalu menuju pelabuhan untuk pulang ke Kundur Utara. Saat turun ke pelabuhan, sampan yang mereka tumpangi itu terbalik, sedangkan mereka telah berada didalamnya dan ikut kejebur kelaut bersama sampan tersebut. Berutung musibah itu tidak mengalami hal yang fatal. Keduanya selamat dalam musibah tersebut. Namun sang istri sempat tenggelam namun masih sempat diselamatkan sang suami.
Kedua kader PKS itu adalah Akh Jasim dan istrinya Misgiyati, dengan musibah tersebut sebuah HP milik akh Jasim rusak dan beberapa buku pun ikut rusak akibat basah kejebur ke laut. Akh Jasim merupakan Sekretaris DPC PKS Kundur Utara yang ditugaskan untuk membina dan mengelola halaqoh di Desa Sebele bersama sang istri tercinta. Beruntung anak mereka yang berumur 4 tahun kali ini dititipkan sama neneknya, namun biasanya anak mereka selalu dibawa serta saat mengisi halaqoh di pulau.
Ini merupakan perjuangan yang tak akan terlupakan oleh akh Jasim dan istrinya. Bagaimana pun beratnya perjuangan mereka dalam berdakwah tak pernah terpikirkan untuk surut walau selangkah. Mereka merupakan sosok kader yang tangguh yang siap berjuang di jalan dakwah ini.
Allah menjadikan manusia sebagai makhluk yang memiliki banyak keistimewaan dibanding makhluk Allah yang lainnya. Manusia dibekali akal dan pikiran yang membuatnya istimewa. Manusia dituntut untuk berpikir atas segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Dan dari situlah manusia akan menemukan pilihan hidup yang akan dipilihnya. Disinilah medan jihad dan lapangan perjuangan. Dan di situlah kita melatih diri, menerima ujian antara condong ke dunia dengan akhirat dan mencapai rahmat Allah.
Semua manusia di dunia tidak akan lepas dari ujian/cobaan. Dan, bukan bertanya kenapa cobaan itu menimpa kita, namun bagaimanakah cara kita dan apakah kita bisa menyikapinya dengan bijak dan mampu mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Dan setiap orang punya persepsi yang berbeda-beda tergantung tingkat keimanannya. Semoga kita termasuk orang yang selalu Istiqamah dijalan-Nya.(pkskarimun)
Hasbunallaah wa ni'mal wakiil ni'mal mawlaa wa ni,man nashiir
ReplyDeleteYa...perjuangan itu sungguh luar biasa, memang akan selalu ada di setiap zaman dan tempat orang spt mereka
ReplyDelete