Ahok Menista Agama, Victor Lebih Parah Menista Islam, Adu-domba Antar Agama Plus Ancaman Pembunuhan
Jika Ahok dalam pidatonya di kepulauan seribu hanya melakukan penistaan agama islam. Victor malah lebih parah dan membahayakan keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Victor tidak hanya melakukan penistaan agama terhadap islam, tetapi melakukan fitnah secara terhadap kelompok islam, memfitnah partai lawan politik secara keji, melakukan adu-domba antar umat beragama dengan ancaman melakukan pembunuhan secara terang-terangan di depan umum melalui pidatonya di NTT.
Ketua DPP Partai Gerindra, Iwan Sumule menegaskan dengan menghasut rakyat untuk saling membunuh, apalagi dalam konteks SARA, omongan Victor Laiskodat sangat berbahaya terhadap keutuhan berbangsa dan bernegara.
"Orang seperti Victor Laiskodat ini juga sangat berbahaya terhadap keberlangsungan kehidupan berdemokrasi, karena mengedepankan kekerasan dalam berdemokrasi," ujarnya, Jumat (4/8).
"Karena ujaran kebencian dan provokasi yang dilakukan Victor Laiskodat ini dapat memicu konflik horisontal diantara anak bangsa dan mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
Koordinator Solidaritas untuk Pergerakan Aktifis Indonesia atau Suropati Aditya Iskandar menilai, ada tiga hal yang sangat serius dalam Pidato Victor Laiskodat, yang tak lain adalah politikus Partai Nasdem yang sangat provokatif dan berbahaya bagi persatuan Bangsa.
Pertama, kata Aditya, Victor Liskodat yang beragama non muslim menafsirkan makna khilafah sebagai sesuatu yang buruk. Padahal khilafah adalah bagian ajaran Islam dan bermakna luas.
“Artinya Victor Laiskodat berusaha mengadu domba Umat beragama yang ada di Indonesia, khususnya di NTT,” kata dia dalam keterangan persnya yang diterima redaksi, Sabtu (5/8).
Kemudian kedua, lanjut Aditya, orasi Victor Laiskodat juga berisi fitnah terhadap beberapa partai politik dan sangat tendensius. Jika sekelas anggota DPR berbicara asal dan fitnah, maka kualitas politik dan demokrasi kita semakin buruk.
“Hal ini tidak boleh dibiarkan. Ketiga, di dalam orasinya Victor Laiskodat juga menebar ancaman dan kebencian akan membunuh orang yang menganut ajaran khilafah yang secara implisit adalah Umat Islam.”
Dalam pidatonya di NTT, Victor mengatakan:
"Kelompok ekstrimis ini mau bikin satu negara lagi yang tidak mengakui negara NKRI lagi. Mereka ganti dengan negara Khilafah, negara khilafah itu berarti tidak ada NKRI. Ada sebagian kelompok ini yang hari ini mau bikin negara khilafah. Dan celakanya, partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga. Yang dukung supaya ini kelompok ekstrimis ini tumbuh di NTT: partai nomor satu Gerindra, partai nomor dua namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, partai nomor empat namanya PAN".
"Situasi nasional ini partai mendukung kaum intoleran yang tidak suka dengan orang lain, yang tidak suka dengan agama lain, yang tidak suka satu suku, dan satu bangsa. Jadi catat baik-baik yang calon bupati, calon gubernur, calon DPR yang dari partai tersebut kalau tusuk maksudnya pilih supaya ganti negara khilafah."
"Mengerti negara khilafah? Semua wajib salat, semua wajib, semua tidak lagi ke gereja. Mengerti? Negara khilafah tidak boleh ada perbedaan semua harus salat. Saya tidak provokasi tapi orang timur nanti tumbuh negara hilang kita bunuh pertama mereka sebelum kita dibunuh. Ingat dulu PKI 1965 mereka tidak berhasil, kita yang eksekusi mereka."[aktual/teropong/fatur]
0 komentar:
Post a Comment