Tim Ahok 'Cekik' Leher Anggota Bawaslu Usai Kepergok Lakukan Pelanggaran
Anggota Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI, Mimih Susanti mengakui, soal politik uang di gelaran Pilkada DKI saat ini masih marak. Bahkan dirinya pernah memergoki salah satu pendukung pasangan calon (paslon) Pilkada DKI, tapi begitu dikasih tahu mereka malah marah-marah.
“Saya katakan terus terang, ada pernah ketahuan, dari timses atau simpatisan dari Paslon nomor urut 2 (Ahok-Djarot) ketahuan bagi-bagi kursi roda. Bahkan ada tujuh mobil banyaknya. Kita protes juga. Tapi mereka juga marah-marah,” jelas Mimih di acara Polemik Pilkada, di Jakarta, Sabtu (15/4).
Justru ketika mereka yang melakukan pelanggaran dikasih tahu malah melawan.
“Kita sedang ngomong malah kita dipegang (dicekik) lehernya. Mereka lebih galak dari kita,” keluhnya.
Orang-orang seperti itu, kata dia, susah untuk ditelusuri. Karena begitu pihaknya menanyakan ke Timses Ahok-Djarot mereka mengelak itu dilakukan oleh relawan. Bukan dari pihaknya.
“Padahal, kita semua sudah sepakat tak boleh ada ada politik uang. Tapi ternyata praktiknya sudah masif. Cuma ya itu tadi, mereka mengklaimnya bukan dari Timses tapi relawan dan simpatisan,” paparnya.
Untuk itu, dalam tugasnya, tim Bawaslu meminta ada pengawalan dari pihak kepolisian. “Kita juga butuhkan polisi. Kalau diapa-apain, siapa yang mau nolong,” katanya.
0 komentar:
Post a Comment