Talak 3 Untuk PPP
PPP hasil muktamar Surabaya yang dipimpin Muhammad Romahurmuzy (Romi) akan mendukung pasangan Ahok-Jarot dalam Pilkada gubernur DKI Jakarta putaran kedua.
Menanggapinya, Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) KH Athian Ali M Dai Lc MA menyatakan elite politik PPP berhak sepenuhnya menentukan pilihan politiknya.
“Sangatlah wajar bila langkah politik yang diambil PPP membuat kecewa umat. Sebab, keputusan tersebut bukan pada pilihan yang sifatnya abu-abu atau tidak jelas, sehingga dimungkinkan untuk berbeda. Namun, berada dalam wilayah yang sebenarnya sudah sangat jelas hitam putihnya, sangat jelas mana yang hak dan mana yang batil, sehingga sangat tidak bisa dipahami jika keputusannya seperti itu”, katanya, dikutip dari Republika.
Bahkan, para ulama di lingkungan internal PPP sendiri, kabarnya telah mengingatkan langkah atau sikap pragmatis sangat berisiko terhadap perjuangan dan berdampak bagi eksistensi PPP di masa mendatang.
Selama ini umat sangat paham dan sadar, bahwa tidak semua partai di negeri ini yang benar-benar murni memperjuangkan kepentingan Islam dan umatnya.
"Namun, paling tidak agar aspirasi umat Islam tidak hilang lenyap di udara. Maka, awalnya besar harapan umat, jika partai berlambang Ka'bah itu sedikit banyak bisa mewakili aspirasi umat Islam", ujarnya.
Menurutnya, jika alasannya agar tidak terjadi perpecahan partai koalisi, maka alasan ini juga tidak masuk akal.
Sebab, pada putaran pertama partai koalisi dan PPP kubu yang satu lagi jelas mendukung Ahok Djarot.
Sementara PPP (Romi) berseberangan dengan partai koalisi dengan mendukung pasangan cagub DKI nomor satu, Agus-Sylvi.
Dikatakan Athian, umat wajib menghormati sepenuhnya kebijakan dan keputusan elite PPP dalam menentukan sikap poltiknya.
Tapi, elite PPP juga diharapkan bisa menghormati hak umat yang kecewa dengan menyatakan: "Selamat tinggal"
Sebelumnya KH Athian pernah mengingatkan bahwa parpol berlabel Islam yang mendukung Ahok perlu ditalak 3 oleh umat Islam, atau diboikot seterusnya.
“Kalau sampai partai-partai yang berbasis massa Islam tersebut mendukung calon gubernur non Muslim maka itu sama dengan mereka membuka tabirnya sendiri bahwa selama ini hanya membohongi umat Islam dan hanya memanfaatkan suara umat untuk meraih kekuasaan. Sementara kepentingan dan agenda umat Islam tidak sungguh-sungguh mereka perjuangkan”,ujarnya.
"Maka sudah saatnya umat Islam mengucapkan selamat tinggal kepada partai-partai tersebut yang nyata-nyata telah mengkhianati umat. Jika perlu umat Islam menyatakan talak tiga dan bersumpah tidak akan pernah memilih partai itu di pemilu dan pilkada mendatang", tegasnya, dikutip dari Annas Indonesia. (Republika/Annas)
0 komentar:
Post a Comment