Karim, Kakek 70 Tahun yang Tak Pernah Absen Kawal Sidang Ahok
Jakarta – Aksi kawal sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Thajaja Purnama (Ahok) terus berjalan. Seorang kakek asal Medan mengaku tak pernah melewatkan aksi di depan Auditorium Kementerian Pertanian itu.
Ia hadir di antara ratusan peserta yang mengawal sidang ke-18 dengan agenda tuntutan, pada Selasa (11/04) hari ini. Seperti biasa, aksi kawal sidang berlangsung di depan Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.
Pria dengan kepala penuh uban itu bernama Karim. Berasal dari Medan, dia mengaku tak pernah melewatkan aksi kawal sidang. Antusiasme-nya terlihat dari pernyataan-pernyataannya terkait kasus ini.
“Hati saya tergores tatkala ada yang menghina agama saya seenak-enaknya saja dan tidak dihukum,” ujar kakek Karim sambil menggenggam tongkat dengan bendera bertuliskan kalimat tauhid.
Ia menegaskan aksinya bukan hanya semata-mata karena pelaku penistaan adalah orang keturunan asing. Namun, hal ini dipicu karena ucapan Ahok yang tidak bisa dijaga.
“Saya tidak menyalahkan ia dari mana, warna kulitnya apa, matanya seperti apa, tapi saya menyalahkan omongannya itu,” ujar kakek berusia 70 tahun ini.
Karim mengungkap dirinya juga selalu mengikuti aksi bela Islam, dari aksi pertama sampai aksi 313 yang dilakukan Jum’at 31 Maret lalu. Alasan ia hadir dalam aksi-aksi yang ada, karena tidak terima ketika agamanya dihina.
“Saya hadir di sini bukan untuk diri saya sendiri, tapi untuk anak-cucu saya nantinya,” pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment