Mengapa Zakir Naik Tidak Ceramah di Jakarta?
Lebih dari sepekan sudah Dr Zakir Naik berkunjung ke Indonesia. Ulama kondang asal India itu melakukan safari dakwahnya ke negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini sejak Jumat, 31 Maret sampai Senin, 10 April 2017. Menariknya, mengapa dia tidak berceramah di Jakarta?
Pertanyaan itu mengemuka karena beberapa hal. Pertama, sebagai ibukota Indonesia, DKI Jakarta menjadi tempat yang sangat strategis disinggahi dakwah Zakir Naik. Mata dunia tentu saja akan tersorot ke Jakarta. Kedua, mayoritas penduduk Jakarta beragama Islam sehinga dipastikan kehadiran Zakir Naik akan dengan mudah menyedot antusiasme mereka. Ketiga, banyak sarana atau tempat yang representative yang dapat digunakan sebagai venue acara. Bahkan bila dilakukan di Gelora Bung Karno, kapasitas stadion niscaya akan padat.Keempat, lokasi Jakarta yang mudah dijangkau dari berbagai penjuru Tanah Air.
Namun, Zakir Naik hanya sekadar berkunjung ke Jakarta, bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan dan beberapa ulama lainnya. Kita tidak tahu persis alasannya. Bisa jadi memang ada pertimbangan strategis atau teknis yang dimiliki tim Zakir Naik. Tapi jika boleh saya menduga, ceramah Zakir Naik di Jakarta hanya akan menimbulkan kerepotan luar biasa bagi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Zakir Naik kadung dikenal sebagai ulama yang dalam setiap ceramahnya mampu mebuat peserta non muslim bersyahadat. Dan itu terbukti selaam dia di Indonesia. Puluhan orang menjadi muallaf saat mendengarkan Zakir Naik berdakwah.
Terbayangkah jika itu terjadi di Jakarta? Bukankah sebuah pukulan telak atau tamparan keras bagi Ahok melihat orang-orang yang seiman dengannya justru beralih agama di depan hidungnya, di wilayah yang menjadi kekuasaannya dan ironisnya justru dia fasilitasi?
Ini tentu saja sangat berbahaya. Dan datang pada saat yang sangat tidak tepat. Mengapa? karena ajang pilkada DKI Jakarta sudah menjelang sehingga dapat membuat elektabilitas dirinya kian merosot ke titik nadir.
Anda boleh tidak setuju dengan analisis saya. Mungkin akan mengatakan bahwa bukankah saat Zakir Naik datang, Ahok sedang cuti dan tidak menjabat sebagai gubernur? Benar, namun bukankah jadwal kedatangan Zakir Naik disusun jauh-jauh hari?
Wallahua'lam bishshowab
Erwyn Kurniawan
Bung Erwyn..., saya percaya kalau Ahok itu seorang yg berjiwa besar walaupun semua pendukungnya pindah jd mualaf sekalipun, itu tdk akan mempengaruhi elektabilitasnya, krn disini yg dilihat adalah seorang pemimpin yg memimpin Jakarta berdasarkan kemampuannya bukan dari agamanya, jd tidak efek sama sekali.
ReplyDeleteSalam damai,
Steve