Pasukan AS mundur dari al-Rai setelah mendapat ancaman dari FSA dan Pasukan Turki
Video menunjukkan pejuang FSA mengancam akan melakukan ‘pembantaian’ terhadap pasukan khusus AS setelah mereka datang ke al-Rai mengikuti pasukan Turki.
Tentara pasukan khusus AS dilaporkan terpaksa pergi ke sebuah kota di Suriah utara setelah pejuang oposisi Suriah, FSA mengancam akan melakukan “pembantaian” terhadap mereka atas “invasi” yang mereka lakukan, menurut video dan laporan yang diposting di media sosial, pada hari Jumat.
Tentara AS datang ke al-Rai saat militer Turki dan FSA melakukan persiapan untuk serangan terhadap wilayah al-Bab, yang dikendalikan oleh kelompok Daesh.
FSA bersekutu dengan pasukan Turki dan diberitakan seolah-olah didukung oleh AS sebagai kelompok oposisi “moderat” yang bertempur melawan Bashar al-Assad.
Namun, konfrontasi hari Jumat menyoroti sifat kompleks dalam perang di Suriah.
Dalam video tersebut, pejuang dari FSA mengatakan bahwa pasukan AS adalah “babi”, “tentara salib” dan “kafir”.
“Anjing, agen Amerika,” satu orang dapat didengar mengatakan dalam bahasa Arab, sementara yang lain meneriakkan: “Mereka tentara salib dan kafir, Ganyang Amerika, Pergi kau babi,” dan, “Mereka datang ke Suriah untuk menjajah . ”
Sebuah suara pada megafon dapat didengar mengatakan akan ada “pembantaian”. Pasukan AS dilaporkan terpaksa meninggalkan kota itu setelah mendapat ancaman.
Video itu diposting di Twitter beberapa jam setelah foto-foto yang menunjukkan pria berseragam militer AS di al-Rai. Video lain menunjukkan tentara AS di dalam kendaraan lapis baja dan tank berjalan cepat keluar dari al-Rai, yang dikenal di Turki sebagai Kobane.
Sebuah suara dalam video dapat didengar mengatakan dalam bahasa Arab: “. Kami tidak akan menerima orang Amerika berpartisipasi (dalam pertempuran) bersama kami”
Sebuah sumber senior FSA mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa “lima atau enam” tentara AS terpaksa mundur menuju perbatasan Turki setelah mendapat ancaman. Sebuah kelompok pemantau, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, juga melaporkan insiden itu dan mengatakan pasukan AS telah meninggalkan al-Rai, tapi masih di wilayah Suriah.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa laporan awal muncul untuk mengkonfirmasi insiden itu. Departemen pertahanan AS belum secara resmi berkomentar.
Middel East Eye
0 komentar:
Post a Comment