7 Kelucuan (Kebodohan) Peradilan Terhadap Mursi
By: Nandang Burhanudin
****
Tuduhan yang didakwakan kepada Presiden Mursi, hanya mencerminkan kalangkabutnya junta kudeta dan donatur utama terhadap posisi Mursi.
Mari kita cermati tuduhan bahwa Mursi bertanggungjawab atas tragedi di depan istana Ittihadiyah, 2 minggu sebelum kudeta;
1. Siapa penanggungjawab istana seluruh kepala negara atau raja? Apakah Ratu Inggris bertanggungjawab untuk menjaga istana atau Obama disalahkan atas peristiwa di seputar Gedung Putih?
2. Penanggungjawab Istana di seluruh dunia adalah pasukan garda republik dan menteri pertahanan. Lalu mengapa sekarang yang disidang adalah Presiden Mursi bukan As-Sisi, jika konsisten dengan kasus tragedi Istana Ittihadiyah?
3. Seluruh korban terbunuh di depan Ittihadiyah adalah anggota Ikhwan kecuali 1 wartawan, bahkan putra-putra tokoh Ikhwan. Bukankah Mursi adalah Ikhwan? Lalu mengapa tuduhan untuk 8 anggota Ikhwan tidak masuk dalam draft tuduhan jaksa?
4. Dari rekaman CCTV dan media LIVE yang merekam tragedi Ittihadiyah menunjukkan, pelaku dari aksi penyerangan terhadap pendukung Mursi adalah preman yang bergerak dan dibackup kepolisian. Lalu mengapa Mendagri yang merupakan juragan polisi tidak menjadi tersangka?
5. Anehnya, hakim malah mempermasalahkan seragam Mursi. Mengapa Mursi enggan mengenakan pakaian tersangka? Mengapa hakim mempermasalahkan seragam tidak ke pokok permasalahan?
6. Penundaan sidang hingga 8 Januari 2014 (3 bulan), mencerminkan ketiadaan tuntutan atau absurditas dari posisi pengadilan yang memang digerakkan remote control oleh As-Sisi.
7. Dunia membiarkan Presiden terpilih secara demoktratis diculik, dipenjara, dan diseret ke pengadilan tanpa memperhatikan hak-hak privilage sebagai Presiden yang memiliki imunitas berdasarkan piagam PBB.
Namun sekali lagi, memang Mesir tengah melakukan pembersihan dari anasir-anasir jahat. Baik yang berseragam hingga yang berjubah. Dari yang berjanggut tebal hingga celana cangkring. Mesir patut menerimanya, karena yang dihadapi Ikhwanul Muslimin dan rakyat Mesir di kemudian hari adalah musuh utama Al-Qur'an: Yahudi Zionis. Tentu melawan Yahudi, tidak bisa dilakukan para pejuang ecek-ecek, apalagi yang sekedar tong kosong nyaring bunyinya. Wallahu A'lam.
0 komentar:
Post a Comment