Menantang Habib Rizieq, PDIP Menghancurkan Dirinya Sendiri


Pernyataan Sekjen PDIP yang terkesan menantang Habib Rizieq sebaiknya ditarik kembali. Karena pernyataan tersebut akan menghancurkan PDIP sendiri. Demikian dikatakan aktivis politik Yudi Syamhudi Suyuti dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (19/1).

Kata Yudi, Habib Rizieq sudah menyatakan siap berdialog secara kekeluargaan dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan PDIP. Sehingga jika tawaran akan persatuan justru dibalas dengan perlawanan, maka PDIP lah sumber pemecah belah dan antikebhinekaan.

“Keinginan Habib Rizieq untuk berdialog adalah bentuk jiwa besar seorang pemimpin umat Islam yang nasionalis. Habib Rizieq disini sangat memahami tentang kebhinekaan,” ungkap Yudi. Yudi mengatakan, kekuatan Islam di belakang Habib Rizieq ini, jauh lebih besar dan lebih kuat dibanding PDIP.

“Bahkan saat ini kekuatan Islam juga didukung kekuatan Nasionalis dan Kerakyatan yang sangat solid dalam satu front,” ungkap Yudi. Menurut Yudi, tidaklah sulit untuk memenangkan perang melawan dengan PDIP.

Baik perang politik, hukum ataupun perang fisik. Apalagi PDIP, Ibu Megawati dan Presiden Jokowi sedang tidak populer di sebagian besar masyarakat. “Karena kasus penistaan agama oleh Ahok, kemudian berpotensi gagalnya proyek infrastruktur Jokowi dan dugaan keterlibatan korupsi Sekjen PDIP,” jelas Yudi.

Yudi mengatakan, musyawarah dan dialog akan lebih bernilai bagi bangsa Indonesia, dibandingkan dengan adu kekuatan. Adu kekuatan akan hanya menguntungkan bangsa lain. “Jadi kita semua berharap, persoalan antara Habib Rizieq dan Ibu Megawati Soekarnoputri dapat selesai secara kekeluargaan.

Dan tidak perlu terjadi benturan besar. Semoga Ibu Megawati dan PDIP juga memiliki jiwa nasionalis yang sama dengan Habib Rizieq,” pungkas Yudi. [opinibangsa.com / snc] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment