Dalam seminggu ini Barat menyerahkan 2 ibukota negara Muslim kepada Syiah Rafidhah Imamiyyah yaitu Sana’a, Yaman ke tangan milisi pemberontak Syiah Houthi dan Kabul, Afghanistan kepada Ashraf Abdelghani yang didukung Iran dan Amerika seperti dinyatakan Shawayan Al-Hajiri yang dilansir oleh Islammemo, (29/9/14).
Shawayan Al Hajiri -General Supervisor situs Mafkaratul Islam – menganggap pengangkatan Ashraf Abdelghani, yang didukung oleh Iran sebagai presiden Afghanistan, "sebagai kesepakatan penyerahan negara kepada Syiah Rafidhah Imamiyah".
Melalui tweet-nya di situs jejaring sosial Twitter, Al-Hajiri menuliskan: "Ashraf Abdelghani yang didukung Iran diangkat sebagai presiden Afghanistan", dia menambahkan: "Dalam satu minggu barat (Amerika) menyerahkan dua ibukota negara Muslim, Sanaa dan Kabul kepada Syiah Rafidhah".
Dia menganggap bahwa dua peristiwa ini mempercepat Syiah Iran menguasai dua negara tadi, di mana ia berkata: "Roda (tampuk) kekuasaan bergulir lebih cepat kepada Syi'ah"
Ashraf Abdelghani - akademisi yang tinggal beberapa waktu di Amerika Serikat- telah dilantik sebagai presiden baru Afghanistan, menggantikan pendahulunya, Hamid Karzai, yang mengambil alih kepresidenan sejak penggulingan Taliban pada tahun 2001.
Hal ini juga bertepatan dengan keinginan NATO untuk mengakhiri perang yang berlangsung selama 13 tahun di Afghanistan tanpa bisa melumpuhkan milisi pemberontak Thaliban.
Gerakan Thaliban melihat bahwa pengangkatan Ashraf adalah untuk meneken kesepakatan yang akan ditandatangani besok, yang berisi pembolehan untuk tetap tinggalnya 12.500 pasukan asing di Afghanistan untuk melatih pasukan Afghanistan setelah keluarnya NATO.
Akan tetapi Thaliban menolak keras keberadaan pasukan asing ini, dan mensyaratkan keluarnya pasukan asing dari negeri mereka sebelum presiden memulai dialog dengan Thaliban.(iz)
0 komentar:
Post a Comment