Dalam 31 Tahun Kenaikan Harga di Arab Saudi Cuma 2x, di Indonesia 60x!


Pro Rakyat? Wong Cilik?
Bagaimana rakyat kecil mau naik angkutan umum jika makin mahal?
Paling2 mereka pada naik motor semua… :)

Saat saya ke Arab Saudi tahun 1983, harga minuman kaleng seperti Pepsi Cola hanya 1 real. Tahun 2014 harganya jadi 2 real. Cuma naik 2x lipat dalam 31 tahun.

Sementara di Indonesia tahun 1983 tarif angkutan umum hanya Rp 50. Namun tahun 2014 jadi Rp 3.000 sekali naik. Dan sekarang mau dinaikkan lagi. Dalam 31 tahun tarif angkutan umum naik 60x lipat. Padahal pendapatan rakyat tidak sebesar itu naiknya. Jadi ini namanya pemiskinan rakyat. Padahal dari Rp 1665 trilyun pendapatan negara di tahun 2014, Rp 1280 trilyun berasal dari pembayaran pajak rakyat. Jadi melemahkan/memiskinkan rakyat pada akhirnya akan memiskinkan negara.

Harusnya tarif angkutan umum dibuat berjenjang. Yaitu kelas Bisnis di bagian depan dan kelas ekonomi di bagian belakang seperti di pesawat. Misalnya untuk Busway yang 2 gerbong, gerbong depan bisa untuk bisnis dengan tarif Rp 8000 sekali jalan di mana fasilitasnya adalah AC dan tempat duduk (pasti dapat tempat). Gerbong belakang kelas ekonomi dengan tarif Rp 3500 di mana penumpang hanya berdiri. Jadi ada subsidi silang antar penumpang di 1 kendaraan.

Jika angkutan umum dinaikkan dan rakyat ramai2 naik sepeda motor, ini akan mengakibatkan jalanan jadi tambah macet. Subsidi BBM pun bertambah sebab 1 bis saja bisa menghemat pemakaian 100 kendaraan pribadi. Dari 1 bis angkutan umum, pemerintah bisa menghemat subsidi 100 kendaraan pribadi yang totalnya bisa Rp 5 milyar/tahun untuk setiap bisnya. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment