Bagaimana Perang Gaza ke Depan?
Sayap-sayap keamanan Zionis, Shin Bet, Mossad dan intel-intel di jaaran militernya kembali mengumpulkan bank data terkait target militer di Gaza, sebagai persiapan menghadapi perang dengan Gaza dengan memprioritaskan penyerangan terhadap terowongan-terowongan serta tempat-tempat pembuatan roket serta terus memantau penyelundupan senjata melalui Sinai, sebagaimana disebutkan majalah militer Bazem.
Majalah yang terbit Kamis (4/9) menyebutkan, semua sudah tahu pertempuran akan datang hanya tinggal masalah waktu saja. Semua itu, terkait dengan upaya dari sayap-sayap militer keamanan Zionis untuk berlepas diri dari kewajiban perlintasan dan lebih memperhatikan kekhawatiran militernya terkait dengan terowongan-terowongan yang terbukti sangat merugikan tentara Zionis baik dari personel maupun peralatan.
Berdasarkan, pernyataan dari seorang perwira Zionis yang mengatakan, Israel sedang mempersiapkan perang masa dengan yang akan memberikan kekalahan bagi Hamas, melalui gempuran yang tersentralistik sejak awal perang. Ini adalah skenario yang telah disoisialisasikan sejak pertempuran pertama. Namun rencana ini gagal setelah Hamas dan faksi-faksi lain menolak inisiatif damai imbalan damai.
Israel telah berusaha memanfaatkan waktu dengan menyesatkan opini para pemimpin perlawanan agar keluar dari persembunyianya. Tujuanya agar mereka keluar secara bersamaan dan dimulailah pertempuran sebagaimana terjadi pada perang “Case Lead”.
Salah satu keberhasilan perang Tebing Cadas kemarin adalah menghabisi para pemimpin perlawanan Al-Qossam di selatan Gaza, seperti Raed Athar, Muhamamd Abu Syamalah dan Muhammad Barhum. Mereka mengklaim ketiadaan mereka menyebabkan aktivitas Hamas di bagian selatan agak terhambat, walau ada sejumlah penggantinya.
Mereka menyatakan, saat ini adalah masanya intelijen untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Mereka akan menggiatkan kembali para telik sandinya melalui sejumlah perangkat, seperti pesawat tanpa awak, balon pengintai dan yang lainnya, hingga tidak terlewatkan satu datapun untuk memantau perkembangan terbaru di Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata antara faksi-faksi Palestina dan militer Zionis telah berakhir. Dalam agresi selama 51 hari kemarin tak kurang dari 2000 nyawa melayang. Mereka terdiri dari anak-anak dan wanita serta orang tua dan lebih dari 11000 lainya luka-luka.
Sejumlah pejabat Zionis mengakui perang kali ini, mereka gagal menghabisi para pemimpin Hamas. Salah satu sebabnya adalah kehati-hatian Hamas dalam menjaga para pemimpin politiknya di medan pertempuran, sejak awal perang, ungkapnya. (asy/infopalestina)
0 komentar:
Post a Comment