“Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan”merupakan tema Orientasi Cinta Akademik dan Almamater 14 (OSCAAR), yang digelar oleh Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel, Surabaya. Terang saja tema ini menimbulkan reaksi menolakan dari elemen umat Islam.
Menurut Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Garut Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum, alasan tentang penjelasan tema “Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan” ini sangat mudah untuk ditebak.
“Ungkapan ini copy paste dari ungkapan atheis Jerman Friedrich Nietzhe yang mengatakan TUHAN SUDAH MATI” katanya kepada voa-islam.com, melalui pesan WhatsUp, Ahad, 31 Agustus 2014.
“Apapun alasannya, ini sudah jelas mengarah pada atheisme” tambah pria yang juga Ketua Umum Pemuda Persis.
Apalagi lanjut Dr. Tiar, kalau memperhatikan pengakuan dari (salah seorang panitianya –red.) Imam Syathiby berikut ini di Facebook nya ketika ditanya oleh temannya maksud dari kata “Tuhan Membusuk” Imam Syathiby menulis: “Karena eksistensinya diragukan sama sebagian orang yang sudah tidak percaya lagi pada Tuhan”.
“Kalau itu alasannya Tuhannya didefinisikan seperti Tuhan dalam mitologi Yunani yang kalau tidak disembah lama-lama mati (membusuk). Jadi Tuhan akan menurunkan azab supaya dia disembah dan tidak jadi mati. Tapi ujungnya kalau mengikuti pikiran Nietzhe, Tuhan seperti ini memang tidak layak disembah dan agama menjadi tidak penting,” paparnya.
Dr. Tiar, kemudian menuturkan selain atheis, ungkapan “Tuhan Membusuk” (dan penjelasannya –red.) juga berisi kemusyrikan besar. Ketika ditanya mengapa alasannya disebut kemusyrikan besar, Dr. Tiar menjawab.
“Menyamakan konsep Allah (Tuhan) dalam Islam dengan Tuhannya Yunani yang bisa mati dan busuk, jelas itu bukan keyakinan Islam, tapi keyakinan tuhannya Yunani. Dalam Islam Tuhan (Allah) itu tidak mati dan tidak butuh terhadap ibadah hamba-hambanya” pungkasnya.
[syahid/voa-islam.com]
Ini Blog Orang PKS!!!
ReplyDeleteTrue Kali blognya PKS kenapa sis? Ga Ada yg salah kan, selama isinya benar?
ReplyDelete