Punya Sifat Kenabian, Jokowi = Jesus = Nabi Muhammad SAW


Para pendukung Joko Widodo tampaknya terus mencari dalih untuk meyakinkan para pemilih bahwa apa yang dilakukan calon presiden tersebut selama ini adalah perbuatan mulia.

Bahkan, tak tanggung-tanggung mereka menyamakan kebiasaan Jokowi yang kerap disebut blusukan, sama dengan apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Hal itu terungkap pada acara memperingati Isra Mikraj di sela-sela peresmian kantor pusat tim kampanye nasional Jokowi-JK di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, kemarin.

Dikutip dari sebuah media, sesi ceramah berdurasi 30 menit ini mengenang bagaimana Nabi Muhammad SAW melakukan blusukan semasa hidupnya. Kata ‘blusukan’ digunakan sang penceramah, Prof. Hamka Haq, mengingat kebiasaan Jokowi turun ke lapangan.

“Kenapa kita gunakan istilah blusukan? Karena itu memang istilah yang modern sementara kalau dulu istilahnya diperjalankan. Kalau Jokowi ini punya salah satu sifat nabi. Karena Jokowi kan memang sengaja menemukan masyarakat, dia tidak mau dikenang masyarakat, tapi mengenang masyarakat, turut menyapa. Nah, itu salah satu sifat nabi yang diperjalankan itu,” jelas Prof. Hamka, Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia, sayap PDIP ini. (Baca: Blusukan Jokowi Mirip Kebiasaan Nabi Muhammad)

Sebelumnya juga ada yang menyamakan Jokowi dengan Jesus.

Dalam tulisannya, Jesus, Jokowi, dan Keselamatan Rakyat, Rohaniwan Aloys Budi Purnomo, Pr menyebutkan, baru-baru ini beredar guyonan politik yang diberi label “persamaan dan perbedaan Jokowi dan Jesus (baca: Yesus)”. Menurut guyonan tersebut, ternyata ada persamaan yang signifikan antara Jokowi dan Jesus. Paling tidak, ada lima persamaan dan hanya ada satu perbedaan.

Kelima persamaan itu, pertama, keduanya sama-sama berinisial huruf J. Kedua, baik Jesus maupun Jokowi sama-sama anak tukang kayu. Ketiga, keduanya sama-sama mencintai rakyat kecil, tersingkir, dan difabel. Keempat, sama seperti Jesus, Jokowi suka blusukan, menjumpai rakyat kecil. Kelima, kono keduanya sama-sama berasal dari Jawa Tengah.

Nah, dalam persamaan kelima ini terdapat perbedaan. Meskipun sama-sama berasal dari Jawa Tengah, Jokowi adalah orang Solo, sedangkan Jesus orang “Kudus”. (Baca: Jesus, Jokowi, dan Keselamatan Rakyat)

“Guyonan itu hemat saya merupakan harapan. Kami umat Kristiani, terutama saya sebagai orang Katolik yang notabene juga seorang pastor, tidak merasa tersinggung dengan guyonan itu. Tidak masalah Jokowi disandingkan dengan Jesus. Itu bukan pelecehan, juga bukan penghinaan! Pastinya, Jesus akan tersenyum simpul membaca atau mendengar guyonan tersebut. Dipastikan pula Ia tidak marah,” tandasnya.



sumber: rakyatmerdekaonline DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment