Jejak Pencitraan Palsu Jokohok
Sebanyak 200 orang berbaju kotak-kotak berkumpul di lantai Basement 1 Ruang Andalusia, Gedung 165, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Mereka bukan pekerja kantoran, apalagi penjaga gedung. Mereka merupakan tim “Pusat Syaraf Pemenangan Jokowi-Ahok.” Nama aslinya, “War Room dan Data Center Relawan Jakarta Baru.” (Foto: Dokumentasi ‘War Room dan Data Center Jakarta Baru’ september 2012 lalu). http://foto.news.viva.co.id/read/8100-ini-pasukan-komando–bawah-tanah–jokowi-ahok/92234
Sekarang ini mereka menjelma menjadi Ini Pasukan Komando “Bawah Tanah” Jokowi For Presiden.
Beberapa kegiatannya adalah mengopinikan jokowi sebagai calon paling layak menjadi presiden, melakukan counter attack terhadap para penyerang jokowi, melakukan pem-bully-an terhadap tokoh-tokoh tertentu guna menaikkan rating jokowi.
Tim cybernet ini melanglang buana diberbagai media sosial seperti facebook (https://www.facebook.com/groups/Jokowi.Indonesiabaru/?fref=ts, https://www.facebook.com/groups/jokowipresiden/?fref=ts, dan https://www.facebook.com/groups/jokowipresiden7/?fref=ts), web, blog dan bahkan bergerak aktif menjadi cityzen journalisme nya jokowi pada beberapa situs seperti: kompasiana dan kaskus. Menurut beberapa sumber, para pasukan ini setiap orangnya memiliki puluhan akun, dan beberapa blog. hingga tak heran kalau kita menggunakan mesin pencari google dengan mengetik kata “jokowi” maka akan muncul milyaran hal terkait jokowi.
Bagi yang mau coba-coba main-main dengan pasukan ini, siap-siap tebal muka karena di bully. Pasang muka tembok gan. Bisa jadi akun lho juga akan kena hack.
serius ini teh? betul-betul dimanipulasi dengan mengerahkan sekian banyak orang untuk media internet?
ReplyDeletecoba diwawancara dong salah satu anggota tim nya
ReplyDeleteSaya bukan pendukung setia Jokowi, apalagi saya tidak punya baju kotak-kotak motif Jokowi di rumah. Mencoba menanggapi postingan diatas:
ReplyDeleteBagi yang belum tahu pencitraan:
Pencitraan adalah membuat suatu hal agar citra kita menjadi baik dimata publik, mungkin para pejabat di negara kita sudah sangat fasih melakukan hal tersebut. (sumber:Google)
Nah, di Indonesia sebaik-baiknya pemimpin pasti sangat sering melakukan hal-hal yang berbau pencitraan. Jadi bisa dibilang apa yang dilakukan Jokowi akhir-akhir ini pada jalan yang benar. Terutama pada masa-masa pertama ketika menjabat, tujuannya adalah mendekatkan pemimpin baru ini ke hadapan rakyat secara langsung layaknya orang yang baru pertama mengenal.
Apakah pemimpin mau ditanya tindakan/sikap/perilaku/kebijakannya ini mengadung pencitraan? Tidak ada yang mau. Justru pencitraan atau bukan itu menjadi pandangan dan respons masyarakat terhadap kinerja pemimpin/pejabat.
Contoh lain. Apakah melulu Bu Tri Rismaharini yang merupakan walikota Surabaya, salah satu dari walikota terbaik di dunia tersebut gelar-gelar yang diberikan bukan merupakan suatu pencitraan, apakah yang diliput media berupa Ibu Risma sendiri turun ke jalanan itu bukan pencitraan? Tanpa kita sadari tidak ada tindakan/perilaku pemimpin yang murni 100% keikhlasan tanpa ada pencitraan.
Kembali ke Jokowi/Ahok. Yang menginginkan Jokowi itu menjadi capres itu siapa? Jokowi sendiri? Emang dia FA? Narsis-narsis ingin jadi capres, ingin mengurus negara tapi ngurus dirina saja tidak bisa. (Bisa dimaklumi karena mungkin admin blog belum baca biografi Jokowi.)
Lantas siapa? Rakyat kan? Iya. Partai? Iya juga. Toh partai juga perwakilan suara dari rakyat. Jadi yang disalahartikan disini justru mengapa orang-orang ini dikaitkan dengan naik secara tiba-tiba status seorang Jokowi dari Gubernur DKI menjadi Capres RI, padahal status mereka (orang-orang yang mengaku pendukung dan memakai baju yang identik dengan Jokowi-Ahok kotak-kotak) itu cuma sebagai simpatisan dan pendukung. Kalau sekilas dilihat dari foto-foto itu, apa ada kemungkinan perilaku mereka bagi para penghina Jokowi langsung hack, dsb. Kalau toh mereka membuat grup tujuannya juga untuk menggalang dukungan.
Lalu?
Ada media, (tapi saya tidak menyalahkan) yang bisa menulis segala hal entah itu asli atau palsu. Baik yang menjadi trendsetter maupun yang hoax. Terutama admin blog "Muslim" ini. Kemudian status blog ini adalah blog Muslim, sebagai media pemersatu umat Muslim di Indonesia, dan justru secara luas memersatukan bangsa Indonesia (Ingat, kita tidak hidup di Indonesia seorang diri). Malah digunakan untuk saling curiga, tuduh menuduh, tunjuk menunjuk, suudzon terhadap saudara sendiri, kita ini Muslim kok malah saling menghancurkan? Bukannya justru saling membangun?
IQ?
Salam
Yaah begitulah politik....penuh intrik dan kepalsuan, makanya saya mengharamkan diri untuk memilih caleg maupun presiden alias GOLPUT total dan sepanjang masa... takut tertipu lagi....
ReplyDeleteSitu juga termasuk orang yg g suka jokowi gan?? Ngpin pasang bginian...
ReplyDeleteHoax
ReplyDeleteNgencuk dulu sana, tanpa dasar kok mau hidup dalem. Baca biografi Jokowi sampai selesai, lihat siapa yang menuntut Jokowi jadi capres (masa Jokowi sendiri? Emang FA, narsis.) Sukanya suuzon & nuduh-nuduh.
ReplyDelete