PM Palestina, Ismail Haniyah merasa heran dengan statmen yang berbangga bekerjasama dengan penjajah zionis, menurutnya sikap ini sangat aneh dan bukan bagian dari kebudayaan bangsa dan perlawanan Palestina.
Dalam acara pembukaan Masjid Umar bin Abdul Azizi di kota Beit Hanun, Gaza Utara, Senin (27/5) Haniyah menyatakan, perlawanan Palestina yang telah menawan tentara Israel, Ghilad Shalit, mampu dan komitmen untuk membebaskan semua tawanan.
Haniyah mengkritik Otoritas yang menerima bujukan Menlu Amerika, Jhon Kerry. Haniyah menegaskan, pemerintahannya banyak mendapat bujukan dan iming-iming uang, namun Haniyah menegaskan tidak akan menjual tanah air dan tidak akan menukarnya.
Ketua Otoritas Palestina, Mahmud Abbas menyatakan dalam seminar forum ekonomi internasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, menyatakan, “Kami tidak mungkin menculik tentara, ini bukan metode kami, hubungan kami dengan tetangga Israel kami tidak akan seperti ini.”
Abbas menambahkan, selama tahun 2012 kami berhasil menangkap 96 tentara Israel dengan senjata mereka, dan 10 menit kemudian mereka telah kami serahkan dengan penuh hormat, setiap warga “Israel” yang memasuki kawasan Palestina, kami sambut dengan hangat, dan akan kembali ke rumahnya dengan selamat, kami bekerjasama keamanan dengan pihak Israel, kami tidak takut karena kami ingin hidup damai.
Sementara itu Haniyah menegaskan, pembangunan masjid membuktikan betapa kokohnya rakyat Palestina. Juga bukti bahwa mereka rela mengorbankan jiwa raga di jalan Allah untuk membebaskan Al-Quds dan Al-Aqsha, dan para tawanan termasuk Sholah Syahadah yang hidup di tengah warga Beit Hanun, beliau membawa panji jihad dan perlawanan untuk membebaskan Palestina.(infopalestina)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment