Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Makassar Mudzakkir Ali Djamil menyampaikan kontestan resmi PKS tersebut kepada Tribun, Kamis (30/5).
"DPP baru saja mengeluarkan rekomendasi, Pak Tamsil berpasangan dengan ustad Das'ad Latief di Pilwali Makassar ini. Das'ad dipilih sebagai wakil, karena beliau bersedia, dan Pak Tamsil memang ingin akademisi sekaligus dai seperti ustad Das'ad Latief," kata legislator PKS DPRD Kota ini.
Menurut Mudzakkir, duet Tamsil Linrung-Das'ad Latief, akan menjadi gebrakan pada Pilwali Makassar ini. Pasalnya, selain Tamsil didukung basis dan jaringan massa di Makassar, Das'ad Latief juga sudah mengantongi angka popularitas yang tinggi selama menjadi dai.
"Makanya, kami optimis, duet jagoan PKS ini insya Allah mendulang suara, Pak Tamsil sudah lama tarbiyah sebagai kader PKS, sebagai badan anggaran DPR RI, dan ustad Das'ad juga dai populer sekaligus akademisi," Mudzakkir menambahkan.
PKS (5 kursi) dan PPP (tiga kursi) resmi berkoalisi mengusung Tamsil sejak dua hari lalu. Koalisi tersebut memenuhi syarat jumlah mengusung calon yakni delapan kursi parlemen.
"Dan kami sudah sampaikan semua tim dan partai koalisi, Hanura, kader Hanura setuju. Jadi PKS dan Hanura siap menangkan Tamsil-Das'ad," ujar Mudzakkir.
Sebelumnya, PKS Sulsel mengusulkan dua figur sebagai calon pendamping Tamsil yang juga legislator PKS DPR RI itu, yakni Anis Kama dan Andi Oddang Wawo. Namun, Tamsil tetap memilih figur alternatif masukan PKS Makassar, Das'ad Latief.
Das'ad. Latief adalah pria kelahiran Pinrang, 21 Desember 1977. Pada tahun 2004, Das'ad terpanggil belajar sebagai dai secara otodidak. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas) ini pun segera membentuk organisasi pengkaji dai, Ikatan Dai Profesional Sulsel.
Das'ad Latief doktor politik jebolan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Alumnus SMAN 4 Makassar,
S1 dan S2 Komunikasi Politik Unhas, terbilang masih pengantin baru (sejak kurang lebih delapan bulan lalu).(tribun)
0 komentar:
Post a Comment