Ulama Syiah Irak yang berpengaruh, Moqtada al Sadr akan mengunjungi Uni Emirat Arab Ahad dalam rangka memperkuat hubungannya dengan negara monarki tersebut.
Ini akan menjadi kunjungan keduanya setelah kunjungannya ke Arab Saudi Juli lalu.
Pemerintah Emirat akan mengirimkan pesawat khususnya untuk menerbangkan Sadr dalam perjalanan pulang perginya ke UEA.
Ulama ini adalah salah satu pemimpin Syiah Irak yang mengambil jarak dari Syiah Iran, lawan berat Arab Saudi ini. Sadr sebelumnya pernah menyerukan Assad untuk mengambil langkah bersejarah mundur dari posisinya untuk menghindari pertumpahan darah lebih jauh.
Kantor berita Sadr menyatakan bahwa pertemuan pada Juli dengan putera mahkota Saudi, Mohammed bin Salman menghasilkan kesepakatan investasi di kota suci Irak, Najaf. Saudi juga mempertimbangkan membuka konsulat di kota suci tersebut.
Sadr juga mengumumkan keputusan Saudi untuk mendonasikan 10 juta dollar bagi warga Irak yang terusir karena perang dan akan dibayarkan kepada pemerintah Irak.
Sebelumnya, Baghdad dan Riyadh mengumumkan pada Juni, mereka akan membentuk badan kordinasi untuk meningkatkan hubungan sebagai upaya untuk memperbaiki hubungan bermasalah dengan negara-negara tetangga.
Arab Saudi membuka kembali kedutaannya di Baghdad pada 2015 setelah 25 tahun pemutusan. Menlu Saudi Adel al Jubair melakukan kunjungan diplomatik yang belum pernah dilakukan sebelumnya pada Februari 2017.
Permatafm
0 komentar:
Post a Comment