HUT ke-72 RI , Amien Rais: Waspadai, Siluman Jongos Asing Sedang Memecah Belah Kita
Dalam peringatan HUT ke-72 RI, Amien Rais mengungkapkan kekhawatirannya akan terpinggirnya nilai-nilai Pancasila, dan sosok 'siluman' yang memecah belah masyarakat.
Ungkapan itu disampaikan Amien usai upacara peringatan kemerdekaan di Universitas Bung Karno, Jakarta, Kamis (17/8). Katanya, ia diminta Rachmawati Soekarnoputri untuk menyampaikan amanat.
"Saya tidak pernah bayangkan diinstruksikan Rachma untuk sampaikan sambutan 3,5 menit. Saya setuju sepenuhnya pidato Rachma dan pidato Prabowo. Catatan kecil saya melihat Pancasila sebagai dasar negara semakin hampa," ungkapnya.
Lebih jauh, Amien menguraikan, dalam praktik sila Ketuhanan Yang Maha Esa berubah menjadi keuangan yang sangat dikdaya, pilkada dan lain-lain yang bisa memang siapa yang punya uang.
Ia juga mengatakan dari sisi sila kedua, sekarang di berbagai wilayah bentrok antar suku, orang kecil digusur, tidak adil dan biadab.Ia mengingatkan agara kita semua harus waspada saat ini jongos-jongos asing ,para budak asing sedang melakukan propaganda pecah belah kita. Dengan melakukan ado-dumba pecah belah melalui jongos-jongos mereka,kita jadi terkotak-kotak saling bermusuhan,Maka itulah saatnya asing dengan senang hati menguasai indonesia.
Sementara sila ketiga, lain lagi. Yang terjadi pecah pelah partai.
"Umat Islam diadu," kata Amien. "Kita sedang cari siapa dibalik semua ini, kalau ketahuan kasih perhitungan bersama. Saya baca ada siluman tertentu yang pecahkan kita dengan sistematik pergunakan undang undang dan lainnya," ujarnya.
Lanjut ke sila keempat, Amien mengatakan, kenyataan musyawarah makin ditinggal sekarang atau kuat adu kotor.
"Kalau adu kuat masih mending tapi ini adu uang. Kita prinsip keadilan sosial, yang terjadi kezaliman sosial bagi kebanyakan rakyat yang menderita, 72 tahun harusnya semakin kuat tapi malah begini," ujar dia.
Amien mengatakan, utang menggelembung masyarakat kecil terhuyung. Ia menilai banyak kesalahan yang harys kita perbaiki.
"Jangan menyerah terus berjuang, kata bung karno bangsa yang tetus berjuang tidak ada stasiun terakhir." Seperti dikutip dari cnn indonesia.[cnn/fatur]
0 komentar:
Post a Comment