Jonru Ginting: Penjajah 2017 Vs Pangeran Diponegoro 2017
Berita
,
Opini
,
Politk
,
Tahukah Anda
Edit
Oleh: Jonru Ginting*
Jakarta, Swamedium.com — Penjajah Belanda sudah hengkang dari Indonesia sejak tahun 1945 lalu. Namun jika dilihat situasi dan kondisi NKRI hari ini, saya kok merasa ada mirip-miripnya gitu dengan zaman penjajahan Kumpeni dulu.
Coba kita simak:
Dulu ada Belanda dan VOC yang menjajah serta memeras sumber alam Indonesia.
Kini ada 8 cacing yang menguasai perekonomian Indonesia. Mereka tidak menjajah Indonesia secara hukum pemerintahan. Namun mereka menjajah kita dari segi perekonomian. Apalagi hutang kita kepada mereka sampai ribuan triliuan, yang menyebabkan mereka semakin leluasa dalam mendikte pemerintahan kita.
Dulu banyak rakyat pribumi yang menjadi pengkhianat bangsa. Mereka mengabdi pada Belanda.
Kini banyak bani kotak-kotak yang juga menjadi pengkhianat bangsa. Mereka mengabdi pada 8 cacing melalui antek-antek mereka di pemerintahan.
Dulu ada Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Kapten Pattimura, Sisingamangaraja, dan para pejuang kemerdekaan lainnya, yang dituduh sebagai ekstrimis oleh Penjajah Belanda.
Kini ada Habib Rizieq Shihab, FPI, PKS, Gerindra, dan para pendukung Aksi Bela Islam lainnya, yang dituduh sebagai teroris, radikal, intoleran, anti NKRI oleh para antek-antek 8 cacing.
Ya, Indonesia 2017 adalah PENGULANGAN SEJARAH dari Indonesia di era VOC.
Dan saat ini, perjuangan kita belum mencapai Proklamasi. Kita BELUM MERDEKA.
Tapi alhamdulillah, kita pernah mengalahkan mereka di Pilkada DKI. Padahal dari segi modal, sumber daya, dan sebagainya, kita sangat kalah jauh dibanding mereka.
Sama seperti di zaman Kumpeni Belanda; Mereka punya kekuatan yang sangat besar. Mereka punya peralatan perang yang sangat canggih. Sementara kita hanya punya bambu runcing. Namun alhamdulillah kita berhasil mengusir mereka dari NKRI.
APA RAHASIA Para Pejuang Kita Dulu?
Rahasianya adalah KEKUATAN IBADAH, kekuatan doa, teriakan Allahu Akbar, dan semangat JIHAD mereka untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia tercinta.
Hari ini mereka menuduh kita sebagai perampok NKRI. Padahal merekalah PERAMPOK NKRI yang sebenarnya.
Jakarta, 18 Agustus 2017 (*)
*Penulis adalah pegiat media sosial, aktivis sosial dan trainer menulis
0 komentar:
Post a Comment