Nuansa Nasionalisme dalam Milad ke-19 FPI
‘Nusa bangsa dan bahasa, kita bela bersama…,’ demikian penggalan lirik lagu Indonesia Pusaka yang dinyanyikan oleh ribuan anggota Front Pembela Islam (FPI) di Lapangan Stadion Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (19/8/2017).
Dengan lagu tersebut, para peserta Milad ke-19 FPI seolah hendak menyampaikan, bahwa selama ini mereka tak hanya membela Islam sebagai agama melainkan juga Islam sebagai bagian dari ideologi bangsa.
Di tengah maraknya tudingan FPI sebagai kelompok radikal, acara peringatan Milad ke-19 FPI ini menjadi antitesis dari tuduhan tersebut.
Tak hanya menyanyikan lagu wajib nasional, para anggota FPI juga mengibarkan bendera merah putih dan menggunakan ikat kepala berwarna senada dengan bendera yang mereka bawa.
“Mari, saudara-saudara. Kita gelorakan semangat nasionalisme kita melalui Milad FPI,” kata Juru Bicara FPI, Slamet Maarif melecut semangat nasionalisme ke umat yang berkumpul.
Mereka pun tampak antusias saat menyanyikan lagu wajib nasional seperti 17 Agustus 1945, dan Dari Sabang Sampai Merauke seraya mengibarkan bendera merah putih tanda kebangsaan dan jiwa nasionalisme yang tinggi.
“Kita jaga NKRI dari kelompok-kelompok yang ingin memecah belah bangsa,” ucapnya.
Hari ini, 18 Agustus 2017, FPI menggelar acara peringatan Milad ke-19 bertajuk “Merawat Kebhinekaan Dalam Bingkai NKRI Bersyariah”. Selain diramaikan oleh ribuan anggotanya, Milad ke-19 FPI juga dihadiri sejumlah tokoh bangsa.
Amien Rais, Anies Baswedan, Sandiaga Uno sampai trah Utomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto turut menghadiri Milad ke-19 FPI.
Kendati demikian, pada Milad ke-19 ini, FPI tak bisa melihat kehadiran Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab secara langsung. Pasalnya, Habib Rizieq hanya akan memberikan tausiyah via teleconference dari Arab Saudi karena yang bersangkutan sedang menjalankan ibadah haji.
Kriminalitas
0 komentar:
Post a Comment