Tutup Madrasah dan Larang Muslim Beribadah, HRW Kecam Pemerintah Myanmar
Yangon – NGO kemanusiaan, Human Right Watch (HRW) mengecam pemerintah Myanmar atas penutupan beberapa madrasah yang digunakan sebagai tempat ibadah Muslim di Yangon. HRW melihat langkah tersebut sebagai masalah karena telah menekan kaum minoritas Muslim.
“Kegagalan pemerintah Myanmar terakhir adalah mereka tidak bisa melindungi agama minoritas di negara tersebut,” ujar wakil direktur HRW, Phil Robertson pada Rabu (31/05).
Sebelumnya, pemerintah Buddha Myanmar sewenang-wenang telah menutup beberapa madrasah yang juga digunakan sebagai tempat ibadah di Yangon. Akibatnya, masyarakat Muslim tidak bisa menjalankan bulan suci Ramadhan dengan leluasa karena minimnya tempat beribadah. Bahkan, mereka pun terpaksa melakukan shalat di rumah masing-masing.
Oleh sebab itu, Robertson mendesak pemerintah Myanmar untuk membuka kembali madrasah-madrasah tersebut guna mengakhiri diskriminasi terhadap penganut agama Islam.
“Pemerintah harus segera membalikkan penutupan ini, mengakhiri pembatasan terhadap agama minoritas, dan menuntut ultra-nasionalis India yang melanggar hukum atas nama agama,” tegasnya.
Menurut HRW, pemerintah Myanmar tercatat telah membatasi pembangunan atau renovasi masjid. Kegiatan dan seluruh praktik keagamaan dibatasi. Serta diskriminasi Muslim terus meningkat menyusul adanya serangan militer terhadap etnis Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.
0 komentar:
Post a Comment