Mualaf Pancasila
Oleh: @JonruGinting
Ngakunya #SayaPancasila, tapi mendukung penista agama. Bertentangan dengan sila pertama; Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ngakunya #SayaPancasila, tapi mendukung penggusuran dengan cara yang sangat sadis. Bertentangan dengan sila kedua; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Ngakunya #SayaPancasila. Tapi ketika pilpres dan pilkada udah lewat, dia masih aja mementingkan kubu sendiri dan mendzalimi kubu lawan. Bertentangan dengan sila ketiga; Persatuan Indonesia.
Ngakunya #SayaPancasila, tapi gagal move on ketika jagoannya kalah pemilu. Dan ketika menang, mereka sibuk membully kandidat dan pendukung yang kalah. Bertentangan dengan sila keempat; Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan.
Ngakunya #SayaPancasila, tapi mendukung reklamasi yang hanya menguntungkan konglomerat dan merugikan rakyat kecil. Bertentangan dengan sila kelima; Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Ngakunya #SayaPancasila, padahal mereka cuma #MualafPancasila, yang baru sadar bahwa ternyata Pancasila adalah Dasar Negara NKRI.
Dan mereka ternyata belum menerapkan Pancasila sama sekali.
Maklumi ajalah. Yang baru mualaf, juga yang sedang krisis identitas, emang hobi ngaku-ngaku.
Sedangkan kita, tak perlu teriak-teriak “Saya Pancasila, NKRI Harga Mati”, dst.
Yang penting, kita tunjukkan kepancasilaan dan kecintaan kita terhadap NKRI dengan AKSI NYATA; Kita peduli dan membantu sesama, kita segera bela negara jika NKRI diganggu.
Bandung, 2 Juni 2017
Jonru Ginting
0 komentar:
Post a Comment