Otoritas China Berusaha Halangi Muslim Uighur Puasa Ramadhan
Pemerintah di wilayah China yang dihuni mayoritas penduduk beragama Islam berusaha melarang masyarakat Muslim Uighur menjalani ibadah puasa pada bulan Ramadhan, termasuk bakal menghadapi sanksi.
Satu pemberitahuan resmi yang dikeluarkan pemerintah China menegaskan bahwa pemerintah Provinsi Xinjiang beralasan melaksanakan berbagai langkah untuk mempertahankan keharmonisan sosial termasuk membatasi ibadah puasa.
“Diantaranya, semua restoran diarahkan tetap dibuka selama bulan Ramadhan,” lapor situs World Uyghur Congress mengutip pemberitahuan “Stabilitas Keamanan Xinjiang 2017 Sepanjang Ramadhan”.
Menurut Kongres Uighur Sedunia (WUC), yang menyelaraskan bisnis dan lisensi minuman keras, akan memperkuat pelaksanaan pemberitahuan tersebut dengan mengontrol dan memeriksa penduduk Islam yang berpuasa.
Selain itu, dengan alasan memelihara stabilitas Xinjiang selama Periode Ramadhan itu termasuk memaksa aktivis partai komunis melakukan pengawasan selama 24 jam, untuk memastikan bahwa kedai makanan dan minum tetap dibuka.
Seorang pejabat pemerintah setempat Zawa yang enggan dikenali mengatakan, para guru, PNS dan karyawan di dalam sektor jasa tidak diperbolehkan berpuasa di bulan Ramadhan.
“Ini dilarang dan tindakan akan diambil jika mereka ditemukan berpuasa,” katanya dikutip The Independent, Rabu (31/06/2017).
Di daerah tetangga Hotan, para siswa diwajibkan berkumpul pada setiap Jumat untuk belajar secara kolektif, menonton film tentang komunis, dan melakukan kegiatan olah raga untuk memperkaya kehidupan sosial mereka selama liburan musim panas.
Seorang pejabat di kota Zawa, Hotan, mengatakan bahwa pegawai negeri telah dilarang berpuasa dan jika kedapatan akan diberi peringatan keras.
Sejak dekade lalu, pemerintah komunis China mencoba mendapatkan dukungan agama lain untuk menyatakan setia kepada ideologi komunisme terutama penduduk Uighur, sebuah kelompok yang telah bertahun-tahun mengalami represi karena Beijing telah mencoba untuk menghapus ekspresi religius dan segala bentuk kesetiaan kepada institusi selain partai Komunis.
Wilayah itu juga berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan yang merupakan berpendudukan Islam.(hidayatullah)
0 komentar:
Post a Comment