Terungkap, Kisah 'Pilu' Aksi 55 Saat Peserta Aksi Dainggab Seperti Penjahat
Sedikitnya 120 warga Kabupaten Kuningan yang tergabung dalam Elemen Muslim Kuningan kecewa karena gagal mengikuti Aksi 55 di Jakarta. Mereka dihadang petugas kepolisian saat hendak masuk ke Tol Palikanci, Kabupaten Cirebon, Jumat (5/5) dini hari.
Salah seorang koordinator dari Elemen Muslim Kuningan, Saepudin, menjelaskan, sebanyak 120 massa itu berangkat dengan menggunakan dua buah bus. Kedua bus itu sempat dihadang petugas kepolisian dari Polres Kuningan saat sampai di Cilimus, Kabupaten Kuningan, yang berdekatan dengan perbatasan Kabupaten Cirebon.
"Setelah negosiasi menemui jalan buntu, kami pura-pura kalah dan balik kanan. Tapi, kami kemudian memutar jalan melewati jalan alternatif (untuk keluar dari Kuningan)," kata Saepudin kepada Republika.co.id, Jumat (5/5).
Rombongan lantas meneruskan perjalanan ke Kabupaten Cirebon dan masuk ke Tol Palikanci melalui pintu masuk di Ciperna. Bus pertama yang ditumpangi Saepudin sebenarnya sempat lolos dan masuk ke dalam jalan tol karena melepaskan berbagai atribut yang mencolok.
Namun, bus kedua ternyata dihadang dan tidak boleh masuk ke jalan tol. Dari atribut yang digunakan para peserta aksi di dalam bus, polisi mengetahui bahwa mereka akan pergi ke Jakarta untuk mengikuti Aksi 55.
Para penumpang bus pun sempat emosi karena niat mereka untuk ke Jakarta dihalangi polisi. Situasi juga sempat memanas karena mereka tidak mendapatkan jawaban yang jelas mengenai alasan polisi melarang mereka melanjutkan perjalanan ke Jakarta. "Polisi cuma bilang mengikuti instruksi atasan.
Tidak ada penjelasan lainnya," ucap Saepudin.
Saepudin dan bus yang ditumpanginya sebenarnya bertekad untuk melanjutkan perjalanan. Namun, sopir bus ternyata ditelpon polisi dan dipaksa untuk tidak meneruskan perjalanan ke Jakarta. Bus kemudian dikawal polisi untuk keluar tol dari pintu Plumbon.
"Ini luar biasa. Kami dikawal dengan menggunakan mobil patwal di depan bus dan dua mobil polisi lainnya di belakang bus. Kami seperti penjahat saja," kata Saepudin dengan nada tinggi.
Saepudin mengaku, sangat kecewa karena tidak bisa bergabung dengan umat Islam lainnya yang menggelar Aksi 55 di Jakarta. Karena itu, dia dan rekan-rekannya memutuskan untuk menggelar aksi serupa di Kabupaten Kuningan.
Dalam aksi yang akan dimulai dari Stadion Kuningan sekitar pukul 13.00 WIB itu, massa rencananya akan menuju Kejari dan Pengadilan Negeri Kabupaten Kuningan. Selain itu, massa juga akan mengadukan perlakuan yang mereka terima ke bupati Kuningan. "Rencananya aksi ini akan diikuti sekitar 3 ribu massa," tegas Saepudin.
Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya penghadangan yang dilakukan jajarannya kepada peserta aksi asal Kabupaten Kuningan di pintu tol Ciperna. "Iya benar, ada dua bus,’’ terang Risto saat dihubungi Republika.co.id melalui telepon selulernya.
Risto mengatakan, massa yang ada di dalam dua bus itu selanjutnya dikembalikan ke Kabupaten Kuningan. Mereka pun dijemput petugas dari Polres Kuningan.
Ketika ditanyatakan mengenai alasan penghadangan itu, Risto menyatakan, pihaknya membantu Polres Kuningan. "Silakan tanya langsung ke Polres Kuningan. Kita itu atas permintaan Polres Kuningan," kata Risto.
Kapolres Kuningan, AKBP M Syahduddi, hingga berita ini diturunkan, belum bisa dikonfirmasi. Teleponnya tidak diangkat meski bernada aktif. Pesan melalui WhatsApp juga tidak dibalas.
0 komentar:
Post a Comment