Peristiwa Dahsyat yang Mengubah Zakir Naik Gagap Menjadi Dai Internasional
Laki-laki kelahiran 18 Oktober 1965 di Mumbai, India ini merupakan satu di antara sekian banyaknya dai yang dikenal secara internasional. Dalam banyak ceramahnya, Zakir memiliki kekhasan berupa setelan pakaian rapi layaknya pekerja profesional atau eksekutif di sebuah perusahaan berkelas.
Sepanjang perjalanan dakwahnya, Zakir sudah melalui lebih dari 2000 ceramah. Zakir selalu membuat gelaran dakwah dengan puluhan ribu peserta di gedung berkapasitas besar selayak stadiun sepak bola atau ruang pertemuan bertaraf internasional.
Yang lebih memukau, banyak orang yang terpikat dengan kemuliaan Islam dan memutuskan menjadi Muslim dengan mengucap dua kalimat syahadat setelah mendengarkan ceramah dai yang mendapatkan penghargaan King Faisal International Price dari Pemerintah Arab Saudi pada tahun 2015 ini.
Tak banyak yang tahu, Zakir memiliki kisah hidup yang unik dan berliku. Jika kini ia dikenal sebagai dai internasional dengan orasi yang memukau dan pilihan diksi yang tegas namun mendamaikan, dahulunya ia pernah menjalani episode hidup sebagai pemuda yang gagap.
Bahkan baginya kala itu, berbicara di hadapan maksimal 25 orang merupakan bencana yang amat menakutkan.
Si Kecil yang Gagap
“Jika Anda bertanya siapa nama saya,” tutur Zakir menyampaikan pengalaman masa kecilnya, “maka saya menjawab ‘Za za za za za kir’.”
Lantaran kegagapan itu pula, Zakir memilih menekuni kecenderungannya untuk mempelajari ilmu kedokteran. Dengan menjalani peran sebagai dokter, menurutnya, ia akan terbebas dari berbicara di depan umum.
“Saya bermimpi menjadi dokter bedah. Tapi tidak pernah bermimpi-bahkan dalam mimpi terliar saya-untuk bicara ke hadapan 25 orang.” lanjutnya tuturkan kisah.
‘Kecelakaan’
Karir pertama Zakir muda dalam berbicara di hadapan umum terjadi dalam sebuah peristiwa keterpaksaan. Ia harus menggantikan sahabatnya untuk menyampaikan sambutan di hadapan umum dalam sebuah acara. Ia, kala itu, tak bisa mengelak. Ia terpaksa naik ke atas podium dan menyampaikan pidato untuk pertama kalinya.
Setelah itu, ia terus mengasah kemampuan berbicaranya hingga terjadilah peristiwa dahsyat yang mengubahnya menjadi sosok oratur ulung, seorang dai internasional.
Bertemu Sang Guru
Tiada dai atau ulama yang lahir tanpa sentuhan seorang guru. Begitu pula sosok Zakir Naik. Kecemerlangan intelektual dan kejernihan ruhaninya saat ini merupakan capaian luar biasa karena bimbingan seorang guru spiritual.
Ialah Syeikh Ahmad Deedat yang juga berasal dari India. Zakir menjadi murid yang sangat menonjol dalam banyak bidang hingga hanya membutuhkan masa 4 tahun dari apa yang dicapai oleh Syeikh Deedat selama 40 tahun.
“Apa yang saya pelajari selama 40 tahun bisa kamu kuasai dalam 4 tahun,” kisah Zakir mengutip penuturan gurunya, Ahmad Deedat.
Bagi Zakir, Syeikh Deedat merupakan sosok luar biasa yang berhasil mengubah haluan hidupnya. Zakir berguru secara serius bahkan pernah mengabdikan diri sebagai supir Syeikh Deedat dalam rangka menyerap ilmu dari sang guru.
“Orang yang mengubah pilihan hidup saya adalah Syeikh Ahmad Deedat. Dia mengubah saya dari dokter bedah menjadi dokter jiwa.” tutur Zakir.
Kini, dunia menjadi saksi. Zakir Naik telah menjadi sosok yang dipilih sebagai jalan hidayah bagi orang-orang non-Muslim yang sempat meragukan ajaran Islam, setelah menyimak pemaparan logis dari sang dai. [Om Pir/Tarbawia]
*Diolah dari berbagai sumber
0 komentar:
Post a Comment