“Diktator” dan “Koruptor” Sudah Berjamaah, Prabowo Dukung People Power?
Pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menyebut tidak ada tindak pidana dalam pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras memunculkan masalah berkepanjangan.
Banyak tokoh dan aktivis telah menyerukan gerakan “people power” untuk mengembalikan kedaulatan rakyat. Salah satunya aktivis politik Narliswandi Piliang atau Iwan Piliang.
Iwan Piliang menyambut penggalangan people power untuk untuk “menyelamatkan” negara. “People Power Keniscayaan. Momen Pas people power ya Ramadan,” tegas Iwan di akun Twitter @IwanPiliang7 menanggapi penggalangan people power dari netizen.
Di sisi lain, mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo melontarkan pernyataan menarik. “Masih adakah cara bijak untuk mengembalikan kedaulatan rakyat?” tulis Suryo Prabowo melalui akun Facebook.
Pertanyaan Prabowo itu didasari dua fakta kontroversial, yakni pernyataan Agus Rahardjo dan sikap Presiden Joko Widodo, yang turut memberikan uang untuk pemilik warung Tegal kontroversial di Serang, Saenih.
“Bila presiden lebih berpihak pada 1 orang pemilik warteg yang warungnya ditutup paksa oleh Satpol PP daripada penderitaan 4.000- an kepala keluarga yang rumannya dihancurkan dan digusur paksa oleh Ahok,” tulis Prabowo.
“Bila DPR lebih percaya pada KPK yang cuma lembaga Ad Hoq daripada BPK yang merupakan lembaga tinggi negara,” beber Prabowo. tanya Prabowo.
Prabowo menegaskan, saat ini yang jadi diktator dan koruptor malah sudah berjamaah, dan bersatu-teguh menunjukkan kekompakannya di depan rakyat.(intelijen)
0 komentar:
Post a Comment