Ulil Abshar Bela Karikatur The Jakarta Post
Media berbahasa Inggris, The Jakarta Post menampilkan karikatur terkait Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memunculkan kontroversi bagi umat Islam di Indonesia. Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla menilai karikatur tersebut tidak menghina Islam.
"Kartun @jakpost itu kritik dan ejekan terhadap ISIS sbg kelompok brutal yg membunuhi sesama Muslim. Bukan hinaan atas kalimah syahadat," kata Ulil dalam akun Twitter pribadinya, @ulil, Selasa (8/7).
Ulil menilai memprotes karikatur The Jakarta Post dengan alasan telah menghina Islam tidak tepat. Protes ini, justru menimbulkan kesan bahwa umat Islam di Indonesia mendukung ISIS. Makna yang tepat untuk karikatur tersebut, lanjutnya, adalah ISIS yang membajak Islam dengan kalimat sahadat untuk menimbulkan teror.
Menurutnya pihak yang memprotes karikatur The Jakarta Post mungkin tidak mengerti konteks karikatur tersebut. Yang lebih tepat, ia menambahkan, justru umat Islam protes terhadap ISIS karena kelompok ini justru memperburuk luar biasa citra Islam.
Yang dilihat dalam karikatur The Jakarta Post, tambah Ulil, adalah bendera ISIS, bukan kalimat sahadat. Ia menduga masih banyak pihak yang belum mengetahuinya. Karikatur ini justru kritik dan ejekan terhadap ISIS sebagai kelompok brutal yang membunuhi sesama muslim.
"Gara2 ISIS, orang di luar Islam bisa punya kesan (saya bilang, BISA), Islam sama dengan agama yg isinya teror dan pembunuhan. ISIS justru bisa menghapus citra Islam yg rahmatan lil alamin yg digembar-gemborkan selama ini," ucap politisi Partai Demokrat ini.
Jadi, ia mengimbau seharusnya umat Islam protes pada ISIS sekeras-kerasnya karena telah membajak Islam, bukan malah memprotes kartun tentang ISIS di The Jakarta Post. "Sekali lagi bedakan antara bendera ISIS dan kalimah syahadat. Jangan dicampur-adukkan," belanya.(republika)
Trs knp klo gw dukung IS? Mslh bwt lo,lil?
ReplyDeleteLagian knp lo kagak sebutin alasan IS ngebunuh tentara syiah? Knp juga lo kagak ceritain kemuliaan akhlaq mujahidin IS thd warga sipil?
Ulil yang gak ngerti ini masalah akidah jakarta post harus ditutup dan di tindak secara hukum. Permintaan maaf tidak cukup
ReplyDelete