Kubu Jokowi-JK yang mengakui kemenangan di Pilpres 2014 hanya berdasarkan hitungan cepat dari beberapa lembaga merupakan bagian strategi komunis untuk memunculkan kerusuhan.
Terlebih lagi, belum ada pengumuman resmi dari KPU, kubu Jokowi-JK sudah melakukan pesta kemenangan di Bundaran HI dan Tugu Proklamasi.
Selain itu, pernyatan Ketua Umum PDIP Megawati yang menuding adanya kecurangan bila Prabowo-Hatta menang sangat provokatif dan bisa menggerakkan masa bila Jokowi-JK kalah.
Demikian dikatakn Direktur Program Centre for Economic and Democracy (CEDeS) Edy Mulyadi, Jumat (11/7).
Kata wartawan senior ini, cara-cara seperti ini juga sudah pernah dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI, waktu itu, sengaja membuat chaos secara sistematis. Caranya, PKI menuduh lawan politiknya melakukan kecurangan.
"Saya tidak tahu persis, apakah kubu Jokowi-JK meniru-niru gaya PKI atau tidak. Namun setelah dilakukan penelusuran, jargon Revolusi Mental yang ditulis Jokowi di sebuah harian nasional itu, ternyata ada di buku Karl Marx, pencetus faham komunisme," paparnya.
(petikan)
0 komentar:
Post a Comment