Ini Dia Orang Yang Memfitnah PKS Buat Real Count Rekayasa
AS Laksana, seorang sastrawan indonesia melakukan kebohongan publik dengan memposting sebuah foto yang di ambil dari screen shot edisinews.com dan kaskus.co.id. Dalam postingnya AS Laksamana dengan tegas mengatakan kebencian yang sangat terhadap PKS.
" Saya ingin mengulangi pernyataan saya: Sesungguhnya saya tidak suka pada semua partai politik, tetapi pada PKS saya benar-benar benci. Kenapa PKS selalu tampak menyebalkan, manipulatif, dan suka membikin masalah?
Untuk mendukung klaim kemenangan Prabowo-Uban, PKS mengeluarkan apa yang ia sebut "real count" berupa tabulasi yang memenangkan pasangan No 1 itu dengan perolehan 52%. Hasil "real count" ini diumumkan tanggal 9 Juli, untuk menangkis hasil quick count yang memenangkan Jokowi-JK. "
Postingan As Laksana tersebut kemudian di kutip media terkemuka seperti beritasatu.com, republika.co.id dan merdeka.com dengan melakukan pembenaran bahwa kutipan tersebut didapat dari sumber tabulasi nasional PKS.
Sebagai seorang sastrawan tidak seharusnya, As Laksana bermain di wilayah politik yang dia sendiri tidak mengatahui kebenarannya. Caci-maki yang dilontarkan oleh As Laksana menandakan bahwa kualitas keilmuan As Laksana yang masih kurang. Seharusnya ia sebagai sastrawan terbaik dapat mengklarifikasi kebenaran postingan edisinews tersebut.
Sepertinya, As Laksana tahu siapa yang memposting data tersebut pada edisinews dan mengapa tanggal publish edisinews berubah dari tanggal 10 juli ke 5 juli, termasuk mengapa screenshots tersebut ada di kaskus.co.id. Karena As laksana yang pertama kali membedah hal tersebut dan mempostingnya di laman maya. (sumber)
lalu bagaimana klarifikasi dari pihak PKS? kenapa saya belum dengar jawaban dan penjelasan rinci dari kubu PKS? tentang data yg ditampilkan sama persis tetapi dengan tanggal rilis yg berbeda bagaimana??? pada dasarnya saya percaya dengan kredibilitas PKS tetapi saya tidak seperti fans sebelah yg mendukung secara membabi buta.
ReplyDeleteYaelaah, sdh dari kemaren2 kaleee diklarifikasi, kelamaan tinggal di hutan siih jd ga tau info terkini
DeleteBtw, mari tandai muka org ini, kalo lewat kertapai, tanggo buntung, atau plaju, tak sobek2...