Karangan Bunga Dari Internal Polisi Sendiri Dibeli Sendiri Dikirim Sendiri Dipuji Puji Sendiri Dibantah Sendiri


Sebuah pesan berantai beredar ke publik terkait karangan bunga yang ramai di Mabes Polri. Kabarnya, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Chryshnanda Dwilaksana menjadi inisiator pengiriman karangan bunga. Dari Polri untuk Polri.

Dalam pesan berantai itu, Chryshnanda mengajak jajaran Polri mengirim papan karangan bunga untuk menaikkan muruah atau kehormatan Korps Bhayangkara, sekaligus mendukung Basuki Tjahaja Purnama sebelum vonis.

Menanggapi itu, Chryshnanda membantah keras pesan berantai itu berasal darinya. Dia pun mengaku sudah membaca pesan tersebut. “Itu hoaks. Terlihat dari gaya penulisan, nama, dan pangkat,” kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (4/5).

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengaku, tidak ada skenario apa pun dalam fenomena serangan papan karangan bunga di Mabes Polri. Jika dikaitkan dengan pesan berantai yang beredar, menurut dia, tentunya itu tidak secara mutlak menjamin anggota mengirim papan karangan bunga.

“Bisa juga orang tidak mengirim. Tapi faktanya masyarakat masih mempunyai nasionalisme, masih menginginkan NKRI. Suatu bentuk menyuarakan dengan mengirim bunga,” ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Terlepas dari polemik itu, Setyo menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah mengirim papan karangan bunga ke Mabes Polri. Menurutnya, sudah ada lebih dari seribu papan karangan bunga yang berdiri di lingkungan Mabes Polri.

Di samping itu, Setyo juga sudah menyampaikan kepada jajarannya untuk memilah dan memilih papan karangan bunga yang boleh berdiri. Jika papan karangan bunga itu mengandung unsur kebencian, lanjutnya, maka patut untuk dibuang.

“Rekan-rekan yang bertugas akan melihat mana kata-kata yang keluar dari jalur akan kami sisihkan,” kata Setyo

Sebelumnya, beredar pesan di media sosial bahwa ada pengarahan dalam pengiriman papan karangan bunga ke Mabes Polri. Dalam pesan tersebut, diduga aparat berwajib mengatur proses pengiriman karangan bunga. Pesan tersebut mencatut nama Chrisnanda Dwi Laksana. Berikut isi pesannya:

“Kombes Chrisnanda Dwi Laksana Cdl Oci:
…Mari kita Gerakkan seluruh Indonesia untuk hari tertentu (sebelum tgl-9 Mei) serentak kirim bunga…
ke kantor2 Polisi
ke Markas TNI
katakan dengan bunga :
“Rakyat Indonesia cinta damai”
“Rakyat Indonesia cinta toleransi”
“NKRI harga mati”
“Amalkan Pancasila”
“Bhinneka Tunggal Ika” “Rakyat Indonesia dukung Polri & TNI melawan intoleransi”
“Ahok negarawan cinta rakyat”
“Bebaskan Ahok”
“Ahok bukan penista agama”

Kita harus lakukan sebelum tanggal 9 Mei dimana akan dibacakan vonis Ahok akan dibacakan.

Kalau ini menjadi gerakan nasional…maka ini mewakili suara silent majority yg jumlahnya banyak & selama ini hanya diam saja.

Dengan ini maka Polisi & TNI mendapatkan dukungan legitimasi sosial utk menekan kaum radikal & melakukan pencegahan penyebaran radikalisme.

Biar ini menjadi “Revolusi Bunga” yg menyuarakan pesan damai diseluruh Indonesia sehingga boleh mengubah persepsi rakyat banyak bahwa ternyata kekuatan & jumlah yg cinta damai itu banyak sekali.

Ini juga akan menjadi sorotan dan liputan Media2 di Indonesia & luar negeri.

Bersuara melalui “Bunga” ini membawa pesan damai & suasana indah namun visibility-nya tinggi.

Mari kita koordinasikan & lakukan.

Tiap kota bisa pilih tanggal untuk ber-sama2 kirim karangan bunga….
Yg penting lakukan sebelum Tgl 9 Mei.

Kita gerakan & doakan utk Indonesia Negara kita tercinta NKRI HARGA MATI
Sebarkan

Kombes Chrisnanda Dwi Laksana Cdl Oci: Beberapa hari yang lalu, pak Tito – Kapolri meminta : “Silent Majority, JANGAN DIAM saja.
Berikan dukungan kalian dgn terbuka, soal tindakan, itu urusan saya (Kapolri dan Polri).

Ayooooo….. SILENT MAJORITY di seluruh INDONESIA, mari berikan sambut ajakan pak Tito dengan memberikan dukungan kita

Seperti sudah kita tunjukkan kepada Ahok Djarot di balaikota beberapa hari ini.

Mari kita mulai galakkan di Sosmed masing2 mulai malam ini…..!!!

KIRIM BUNGA DUKUNGAN BAGI PRESIDEN, KAPOLRI, PANGLIMA TNI beserta jajarannya

LAWAN RADIKALISME dan semua yang berniat memecah belah BANGSA

Pertahankan keutuhan NKRI, PANCASILA & BHINNEKA TUNGGAL IKA

pada hari Rabu, tgl 3 Mei 2017 ke :
– Mabes POLRI
– kapolda2 setempat bagi yg berada di luar DKI

Pak Jokowi, pak Tito & pak Gatot perlu DUKUNGAN TERBUKA dari kita semua !!!

Sebarkan ke teman2 dan group2 dan kirim bunga sebanyak2nya agar pak Jokowi, pak Tito & pak Gatot merasakan dukungan dari SILENT MAJORITY di seluruh INDONESIA
DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: